"Berkaitan dengan itu IPW sudah menyampaikan protes kepada Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab segera dievaluasi," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan resminya kepada redaksi sesaat lalu (Selasa, 27/3).
Dikatakan dia, dalam mengatasi aksi demo, aparat di lapangan tidak dilengkapi water canon yang memadai. Akibatnya, aparat lebih mengedepankan gas air mata berapi dan peluru karet, sehingga mahasiswa menjadi terprovokasi untuk melempari polisi dengan batu.
Sementara itu, lanjut dia, water canon yang dikerahkan Polda Metro Jaya adalah water canon abal-abal dengan daya "tembakan air" hanya dua hingga tiga meter dengan tekanan rendah. Mahasiswa yang disemprot bukannya mundur, mereka malah seperti main air mancur.
"Gaya penanganan aksi massa yang abal-abal ini harus segera dievaluasi, baik oleh Kapolri, DPR maupun Menko Polhukam. Jika cara-cara ini dibiarkan, akan banyak korban berjantuhan karena polisi di lapangan lebih mengandalkan sikap represif dan bukan persuasif," demikian Neta.
[dem]
BERITA TERKAIT: