"Untuk menghadapi intervensi dan tekanan, mereka harus tetap menjaga integritas dengan tidak melanggar ketentuan perundangan yang berlaku," kata anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS, Yan Herizal, di gedung DPR Jakarta, Selasa (27/3).
Dia menambahkan, integritas yang baik tidak bisa ditawar-tawar dalam menyelenggarakan Pemilu 2014 yang Luber dan Jurdil. Integritas akan membuat para komisioner mampu menghindar dari berbagai kepentingan sempit partai politik. Untuk memperkuat integritas komisiner KPU yang notabene merupakan para muka baru, politisi muda PKS itu berharap mereka mampu menjaga soliditas sebagai sebuah tim dengan memperkuat kepemimpinan kolektif-kolegial.
"Berjalannya kepemimpinan kolektif-kolegial akan memastikan tidak adanya komisioner yang bermain di luar agenda, sehingga berpotensi mengganggu Pemilu yang luber, jujur dan adil," ucapnya.
Selain integritas, tantangan komisioner KPU ke depan menurutnya juga terkait kompetensi melalui kemampuan membangun kerja sama yang baik dengan KPUD di tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota.
"Perlu ada koordinasi yang baik dengan jajaran KPUD Provinsi, Kabupaten, dan kota. Terutama dalam menghadapi berbagai masalah teknis penyelenggaraan pemilu seperti distribusi logistik pemilu, jadwal rekapitulasi data hasil pemilu dan masalah teknis lainnya," pungkasnya.
Rapat Paripurna DPR RI yang berlangsung hari ini telah mengesahkan tujuh komisioner KPU. Para komisioner itu antara lain adalah Ida Budhiati, Sigit Pamungkas, Arief Budiman, Husni K Manik, Ferry K Rizkiyansyah, Hadar Nafis Gumay dan Juri Ardiantoro.
[ald]
BERITA TERKAIT: