Pada tahun 1998 ketika krisis ekonomi melanda, dia mengalami kerugian luar biasa sehingga dililit hutang triliunan rupiah sementara aset yang dia miliki hanya miliaran. Perbankan yang tadinya sangat menghormati dia, tiba-tiba memandang dia seperti sampah.
Hal itu terungkap dalam ceramah motivasi sukses yang disampaikan Ketum DPP Partai Golkar itu di hadapan 250 mahasiswa dan segenap civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Mansur Pandeglang Banten, Minggu petang (11/3).
"Jangan pernah lari dari kesulitan. Kita diuji dengan kisah sukses dan gagal. Dan setiap kesulitan itu harus dihadapi," ujar ARB yang juga biasa dipanggil Ical.
Seperti yang dilakukannya, dia menghadapi masa sulit tersebut dengan tenang, sampai akhirnya dia bisa bangkit lagi seperti saat sekarang. Dia teringat dengan nasehat ayahnya.
"Membayar utang tidak akan membuat miskin. Kalau tidak bisa bayar utang dengan duit, maka bayar dengan saham, atau surat berharga,†ujarnya.
Untuk menunjukkan komitmennya itu, Ical pun menjual menyerahkan semua sahamnya sehingga yang tersisa cuma 2,5 persen.
"Ibu saya menjadi sangat sedih karena sesuatu yang sudah dibangun oleh ayah saya sekarang dimiliki oleh orang lain," kisahnya.
Ical juga mengubah gaya hidup. Dia yang tadinya biasa bepergian dengan pesawat pribadi mengubahnya ke pesawat kelas ekonomi.
Ical mengajak mahasiswa untuk menanamkan mimpi setinggi langit tapi kaki tetap berpijak di atas bumi.
"Kalau adik-adik berusaha menjadi terbaik, maka objektif kita ke depan menjadi yang terbaik," ujar Ical pasti.
Ical mengingatkan mahasiswa untuk tidak membiarkan diri memelihara pesimisme.
"Mesti berani berpikir besar. Kalau kita berpikir susah maka susah beneran. Jangan pernah membiarkan diri berada di tempat gelap karena bayangan pun tidak akan menemani kita," lanjut dia mengingatkan.
Dia pun memompa semangat para mahasiswa untuk berani menjadi seorang wirausaha. Untuk memulai usaha tidak harus dengan modal sendiri. Bisa juga dengan memanfaatkan jasa perbankan. Sekarang ada program KUR dari BRI, pinjaman tanpa agunan.
"Uang itu harus bisa beranak-pinak. Yakinkan orang yang punya uang bahwa anda bisa mengelola usaha yang anda jalankan dan meraih keuntungan. Sekarang ada program KUR, pinjaman tanpa jaminan. Ingat, kita tidak pernah miskin dengan membayar utang ke bank," nasihatnya.
Dalam kunjungannya ke perguruan tinggi Islam di Pandeglang itu, Bakrie Untuk Negeri menyerahkan sumbangan 3 buah laptop kepada mahasiswa berprestasi dan 100 eksemplar buku "Anak Sejuta Bintang" yang berisi kisah inspiratif yang diilhami dari kehidupan Aburizal Bakrie. ARB juga meresmikan gedung Sentra Wirausaha STAINMAN Pandeglang.
Sementara itu, Ketua STAINMAN, Drs. H. Ahmad Kosasih, MPd., mengharapkan motivasi sukses yang disampaikan ARB bisa bisa mengubah pola pikir mahasiswa untuk berwirausaha sukses sehingga lapangan kerja meningkat dan pengangguran berkurang.
[ald]
BERITA TERKAIT: