Sibuk dengan Dirinya Sendiri, Tidak Ada Guna Partai Demokrat Dipertahankan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 01 Maret 2012, 18:09 WIB
Sibuk dengan Dirinya Sendiri, Tidak Ada Guna Partai Demokrat Dipertahankan
ilustrasi
RMOL. Keinginan rakyat membubarkan Partai Demokrat didasarkan pada fakta partai itu sudah menjadi bagian dari masalah bangsa dan negara. Kalau sudah begitu, tidak ada yang bisa rakyat harapkan dari keberadaan parpol itu.

"Partai Demokrat dan SBY selama ini ini bertarung mati-matian melawan dirinya sendiri dari persoalan korupsi yang mereka lakukan. Partai Demokrat juga nyaris tidak dapat mengurusi kesejahteraan rakyat," kata pengacara senior anggota Komite Penyelamat Demokrasi untuk Kesejahteraan Rakyat, Hermawi Taslim, Kamis (1/3).

Demokrat lebih memprioritaskan pembangunan citra partai dengan slogan-slogan kosong sebagai cara membela diri dari tuduhan korupsi daripada memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

"Melalui uang hasil korupsi pula Partai Demokrat tumbuh dan berkembang. Hal ini makin diperkuat lagi dengan terbongkarnya jual-beli suara pada Kongres di Bandung yang mengantarkan Anas menjadi Ketua Umum," jelasnya.

Taslim mengatakan lagi, Partai Demokrat dan pimpinannya bukan lagi mengurusi kesejahteraan rakyat dalam pemerintahan, tetapi sibuk mencari selamat dari jeratan hukum. Pertanyaannya, jika partai dan pemerintah yang berkuasa disibukkan dengan urusan internal mereka, siapa yang mengurus nasib rakyat dan negara ini?

Ditambahkan kuasa hukum KPD-Kesra, Petrus Selestinus, janji SBY berdiri paling depan memimpin perang melawan korupsi adalah janji palsu. Selaku Presiden dan Kawanbin Partai Demokrat, SBY terlalu lemah.

"Ada kesan, seolah-olah pemberantasan korupsi hanya untuk kader dari Partai yang lain, tidak untuk Kader Partai Demokrat," pungkas Petrus.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA