Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Strategis Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) Febry H.J. Dien kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 1/3).
Anggota PPI Australia itu menjelaskan kemudian, posisi PPI Dunia sebagai wadah koordinasi dan komunikasi di antara 45 PPI yang tersebar di seluruh dunia dirasa sangat penting untuk memainkan fungsi kontrol dan pengawasan yang obyektif.
"Sebagai elemen bangsa yang sedang menempuh studi di luar negeri, para pelajar Indonesia di luar negeri diminta turut berpartisipasi sebagai fungsi kontrol terhadap kebijakan pemerintah dan parlemen Indonesia," jelasnya.
Kemarin, sebagai kaum intelektual yang berada di luar negeri, para pelajar Indonesia mendapat kesempatan untuk melihat persoalan bangsa dan negara dalam frame pengamatan yang lebih fair dan luas. Hal tersebut disimpulkan dari diskusi antara Presidium PPI Dunia periode 2012-2013 dengan Komisi I DPR RI yang diwakili oleh Muhammad Najib, di Gedung DPR RI Senayan Jakarta.
Secara khusus, delapan perwakilan PPI Dunia yang hadir (PPI Malaysia, PPI Australia, PPI Jerman, PPI Austria, PPI Rusia, PPI Yaman, PPI Mesir, PPI Arab Saudi) diharapkan dapat mengisi sosialisasi di DPR sejenis Parlemen Remaja yang selama ini ada. PPI Dunia melalui Koordinator Dewan Presidium Zulham Effendi dari PPI Malaysia langsung menyambut positif gagasan ini dan sepakat menindaklanjutinya.
[ald]
BERITA TERKAIT: