Forum Alumni Kelompok Cipayung Bersilaturrahim ke Redaksi Rakyat Merdeka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 17 Februari 2012, 19:38 WIB
Forum Alumni Kelompok Cipayung Bersilaturrahim ke Redaksi Rakyat Merdeka
effendy choirie/ist
RMOL. Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Forum Alumni Kelompok Cipayung bersilaturrahim ke redaksi Rakyat Merdeka, di gedung Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, petang ini (Jumat, 17/2).

Forum Alumni Kelompok Cipayung ini terdiri dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI (Forkoma PMKRI), Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI), Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (Senior GMKI), dan Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII).

Kehadiran Forum Alumni Kelompok Cipayung disebutkan karena adanya kegelisahan akan kondisi bangsa saat ini. Forum ini juga dibentuk untuk mencegah agar kesalahan pada masa lalu, dimana aktivis menumbangkan rezim Orde Baru karena akutnya korupsi, kolusi dan nepotisme tapi saat ini justru melakukan hal yang sama.

"Ini keprihatinan kita. Forum harus mengupayakan mereka bertaubat," kata Sekretaris Jenderal IKA PMII Effendy Choirie.

Namun, Gus Choi, demikian ia akrab disapa, tak mau membeberkan siapa aktivis yang menumbangkan rezim Orde Baru tapi justru KKN saat berkuasa. "Sudah tahu semualah," elaknya.

Anggota Komisi I DPR ini melanjutkan, Indonesia merupakan negara hukum. Tapi faktanya saat ini, penegakan hukum oleh institusi hukum justru kacau. Melihat keadaan itu, bukan tidak mungkin ada gerakan rakyat dan itu konstitusional. Karena kedaulatan ada di tangan rakyat, bukan di tangan DPR/MPR, Presiden atau lembaga negara lainnya.

Meski dia mengakui, untuk mekanisme perpindahan kekuasaan diatur dan dibahas oleh MPR lewat Sidang Istimewa. Sedangkan gerakan rakyat lebih menyentuh subtansi. Tapi, keduanya sama-sama konstitusional. Dan kalau dipilih lewat sarana apa menurunkan pemerintahan saat ini, apakah lewat gerakan parlemen atau ekstra parlemen, dia menegaskan,"Yang harus dipilih adalah, kedaulatan di tangan rakyat."

Tak ketinggalan pada kesempatan itu, untuk menghadapi persoalan yang dihadapi saat ini, pihaknya mengajak media untuk bersinergi. Karena Forum Alumni Kelompok Cipayung, sebagai elemen civil society dan media sama-sama pilar demokrasi. "Kerja sama pikiran, visi. Kalau bisa kerja sama action," tandasnya.[zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA