Demikian catatan akhir tahun bagi Polri yang disampaikan Pengamat Kepolisian dari Point Indonesia, Karel Susetyo, kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Sabtu, 31/12).
"Saat ini Polri masuk dalam fase
partnership building, maka seharusnya Polri lebih dekat kepada seluruh
stakeholder seperti kalangan masyarakat, kampus, NGO, Ormas, dan lain-lainnya," kata dia.
Selain itu, kata Karel, ke depan Polri harus mampu mengedepankan pendekatan persuasif dalam menghadapi setiap aksi demonstrasi. Secara teknis, Polri harus juga memiliki peta potensi konflik di seluruh wilayah.
"Peta tersebut dapat menjadi acuan bagi penanggulangan anarkisme yang bersifat komprehensif berdasarkan data-data intelijen, sosiologis, antropologis dan juga politis," demikian Karel.
[dem]
BERITA TERKAIT: