"
Nawaitu sudah ada. Kita tidak mau diintervensi. Kita ingin indepenen. Ini bukan hanya ingin, tapi kita sudah menerapkannya," kata anggota Tim Seleksi calon komisioner KPU/Bawaslu, Siti Zuhro, kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 30/12).
Timsel akan bekerja seperti itu, karena ingin mendapatkan calon yang bagus yang akan diserahkan ke DPR. Hal ini dimaksudkan, agar DPR tidak punya pilihan lain, selain yang bagus, hasil seleksi Timsel KPU/Bawaslu. Meski memang, untuk menemukan calon terbaik itu tidak mudah.
Timsel KPU akan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan Panitia Seleksi Pimpinan KPK, yang sempat menimbulkan hura-hara karena adanya kesalahan administrasi dan juga karena membuat
ranking calon yang diserahkan ke DPR. Siti memastikan, Timsel KPU/Bawaslu tidak akan membuat
ranking.
"Kita berdasarkan alfabetis," ungkapnya.
Meski memang, diakui Siti, selain berdasarkan alfabetis, Timsel KPU/Bawaslu juga akan memberikan catatan mana calon yang bagus. Hal ini dimaksudkan agar DPR tidak membeli kucing dalam karung.
[zul]
BERITA TERKAIT: