"Kalau pun Timur diganti, kan bukan otomatis Nanan jadi Kapolri," kata Pengamat politik dan kepolisian dari Point Indonesia, Karel Harto Susetyo kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 26/12).
Bagi Karen, mengatakan insiden Mesuji dan Bima sebagai rekayasa buah dari persaingan Timur dengan Nanan tak lebih sebagai pengalihan isu belaka. Upaya mengaburkan permasalahan yang terjadi dimana polisi di lapangan memang benar-benar bermasalah.
"Sebelum Timur jadi Kapolri kasus-kasus seperti ini sudah ada. Substansi masalahnya adalah aparat tidak profesional menangani masalah di lapangan," kata Karel.
Karel mengajak semua untuk berfikir logis dan tidak mengaburkan inti masalah di balik insiden Mesuji dan Bima.
"Terlalu tendensius kalau menyebut itu terkait persaingan Nanan-Timur. Logis saja lah. Kapolri itu orang kepercayaannya Presiden. Kalau Timur dicopot Nanan belum tentu diangkat jadi Kapolri," katanya.
"Itu gosip tidak penting," demikian Karel.
Beredar rumor tentang kemungkinan adanya rekayasa dalam kasus Mesuji, Lampung dan Pelabuhan Sape, Bima akibat dari isu perpecahan antara Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna. Ketua DPR, Marzuki Alie tak kanget dengan kabar itu. Malah dia mengakui kalau mendapat informasi seperti itu. Atas rumor itu, Marzuki berjanji akan mencari tahu kebenaran informasi tersebut.
[dem]
BERITA TERKAIT: