“Pertemuan ini semestinya menghasilkan tindakan konkret, sehingga HIPMI dan pengusaha lainnya di ASEAN dapat menerima dampak yang sama dari setiap
agreement,†kata Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari di BNDCC Nusa Dua Bali, Kamis (17/11).
Menurut dia, ada sebuah kebutuhan membangun platform sebagai dasar dari hubungan HIPMI dengan pengusaha muda yang tergabung di negara-negara ASEAN maupun negara lain, sehingga ada hubungan yang saling menguntungkan.
HIPMI juga sangat mendukung penuh tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam ASEAN Summit. Namun pihaknya, sangat mengharapkan tindakan tersebut dapat menciptakan kesamaan dalam rangka mengakselerasi kemampuan maupun daya saing.
Dalam kaitan itu, Sekjen Hipmi Harry Warganegara menambahkan, sejak 2008 HIPMI telah menginisiasi dibentuknya ASEAN-China Young Enterpreneur Asociation.
“Sudah ada pertemuan dua kali setahun untuk membahas isu yang ada, satu yang menjadi
concern HIPMI adalah masalah UKM, kalau memang negara regional maupun dunia melihat sebagai mitra, HIPMI menginginkan tidak hanya dianggap sebagai pasar semata, tetapi kolaborasi yang konkret antara UKM ASEAN dengan negara lain, khususnya yang sudah maju industrinya," katanya,
Dia mencontohkan bagaimana membuat kerjasama UKM di ASEAN dengan industri di China maupun di Jepang dalam bidang otomotif. Hipmi juga menyampaikan kemungkinan kerjasama industri bahan baku khusus otomotif yang dibuat di ASEAN, yang akan disuplai ke Jepang atau Korea dan Cina, bahkan hingga ke Amerika dan Eropa.
â€Inilah yang ingin kita usulkan tidak hanya ASEAN sebagai pasar, tetapi juga sebagai mitra untuk menumbuhkan UKM ke depan. Inilah salah satu yang akan kita suarakan di dalam forum ini," terangnya.
[arp]
BERITA TERKAIT: