Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin. Menurut TB, sebagai mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden dan eks Panglima Kodam Jaya, Marciano pasti akrab dengan dunia intelijen.
"Dia itu mantan Danpaspampres kemudian mantan Pangdam Jaya. Pengetahuan tentang intelijen dan ancaman itu pasti dia hafal, karena Pasmpampres harus pahami betul ancaman dalam negeri maupun luar negeri," katanya kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 17/10).
Marciano memang tidak pernah bertugas spesial di intelijen. Tapi menurut TB, pria kelahiran Banjarmasin 28 Oktober 1954 itu lama berkecimpung di bidang operasi.
"Saya tidak ragu-ragu dengan dia," sebut mantan Sekretaris Militer Presiden itu.
TB adalah salah seorang yang terdepan menyerukan penggantian Kepala BIN, Jenderal (Purn) Sutanto di awal mencuatnya isu reshuffle kabinet. Menurut TB, dalam kurun dua tahun terakhir BIN di bawah kepemimpinan mantan Kapolri, Sutanto, hampir semua konflik sosial di Tanah Air tidak dapat terdeteksi sejak dini.
Dia mengakui, Komisi I mengalami kesulitan kalau harus terus bekerjasama dengan Kepala BIN yang tidak mumpuni. Apalagi Komisi I bukanlah aparat intelijen yang bekerja di lapangan, sehingga ketidakbecusan Kepala BIN menambah beban kerja.
Tapi dia menolak anggapan bahwa badan intelijen pasti menjadi lebih baik ketika dipegang TNI daripada sebelumnya di bawah kepemimpinan purnawirawan jenderal polisi.
"Saya tidak melhat polisi atau TNI-nya, tapi kapasitasnya," katanya.
Menurut dia Komisi I akan memelototi kinerja Marciano selama tiga bulan pertama tugasnya. Meskipun dia yakin Komandan Diklat TNI itu cuma butuh sebulan atau dua bulan untuk beradaptasi di BIN.
Dia juga menolak anggapan bahwa BIN akan lebih represif ketika di bawah TNI.
"Sudah ada UU Intelijen yang baru, itu jadi pagarnya," tandasnya.
Marciano adalah lulusan Akademi Militer 1978, anak eks Pangdam Jaya Mayjen TNI (Purn) Norman Sasono. Dia juga pernah menjabat Asisten Operasi Kasdam Jaya dan Direktur Analisa Lingkungan Strategi Ditjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan. Dia pun sempat masuk nominasi calon Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal George Toisutta.
[ald]
BERITA TERKAIT: