“Kami tak terpancing propaÂganda dugaan keterlibataan OPM yang bisa membuat situasi di sana tambah tidak nyaman,†tandas Kepala Pusat Penerangan (KaÂpuspen) TNI, Laksamana PerÂtama TNI Iskandar Sitompul, kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta.
Sebelumnya diberitakan, SeÂlasa (23/8) pukul 07.00, Kapten Inf Tasman ditemukan tewas dengan luka bacokan di belakang lehernya. Kejadian itu terjadi di Jalan Baru, Campwolker, PerumÂnas 3, Kelurahan Yabansai, DisÂtrik Heram, Papua.
Menurut rilis yang dikeluarkan Kodam VII Cendrawasih, Kapten Inf Tasman pada saat kejadian mengenakan pakaian tugas dan mengendarai motor Honda Vario DS 2605 AV. Di tengah jalan, Kapten Tasman dihadang oleh dua orang tak dikenal.
Iskandar Sitompul selanjutnya mengatakan, pihak Mabes TNI menyerahkan semua penyeÂliÂdiÂkannya kepada kepolisian.
“Masyarakat boleh menyikapi kasus ini dengan hati panas, tapi kepala harus tetap dingin agar bingkai NKRI tetap utuh,†tegas bekas Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (DanÂlanÂtamal) III Komando Armada RI Kawasan Barat ini.
Berikut kutipan selengkapnya;Bagaimana laporan awal dari Kodam VII Cendrawasih pasca kejadian?Saya tidak bisa menjelaskan secara detail laporan itu seperti apa. Namun yang jelas, apabila ada satu kejadian, Kodam III CenÂdrawasih pasti langsung meÂlaporkannya keÂpada MaÂÂbes TNI. Tidak terkecuali dalam kaÂsus Kapten Inf Tasman ini, pasca keÂjadian, mereka langsung melaÂporkan ke Mabes TNI.
Kapten Inf Tasman saat keÂjadian tidak seÂdang patroli rutin, dia sedang naik motor pada saat jam kerja.
Bagaimana perkembangan peÂnanganannya?Kasus ini sedang ditangani kepolisian. Dari lapoÂran terakhir, sudah ada dua orang yang ditangÂkap karena diduga sebagai peÂlaku. Namun menurut keterangan kepolisian, ada satu orang yang dilepas karena tidak ditemukan cukup bukti dalam kasus itu.
Apa benar Mabes TNI ikut meÂngusut kasus ini?Itu kan masuk dalam ketertiban sipil, sehingga otomatis yang mengerjakan semuanya adalah kepolisian. Saya rasa ini semua sesuai dengan ketentuan tugasnya dan sudah diatur dalam undang-undang. Untuk itu, MaÂbes TNI otomatis hanya meÂnunggu laporan dari pihak keÂpolisian.
Apa TNI menduga ini perÂbuaÂtan OPM?Kami tidak bisa meÂnyebutkan itu terkait OPM atau bukan. Kita tidak boleh terburu-buru mengÂungÂkapkan suatu hal, apalagi terkait kasus yang sensitif seperti ini. Namun pada prinsipnya, mengenai ada atau tidaknya keÂterlibatan OPM, kami hanya meÂnunggu hasil penyelidikan yang sedang dikembangkan polisi.
Apa yang sudah dilakukan untuk menenangkan para perÂsonel TNI di sana?Sudah disampaikan kepada semua prajurit untuk tetap wasÂpada. Jangan bertindak anarkis yang bisa merusak citra TNI. Dalam beberapa kesempatan, hal itu sudah ditekankan kepada para prajurit.
Kita menghimbau kepada para prajurit agar tetap profesional deÂngan mekanisme yang ada. KoÂmandonya tetap satu, dari PangÂlima Kodam yang ada di sana.
Ada instruksi khusus dari MaÂÂbes TNI?Tidak ada. Kita menginstrukÂsikan agar para prajurit tetap waspada. Kesiagaan perorangan perlu ditingkatkan. Hal ini agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Selain itu kami juga menyamÂpaikan, apabila ada hal-hal yang mengancam diri tiap prajurit, mereka harus bertindak profesioÂnal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada. Kita tidak boleh berbuat semauÂnya.
[rm]
BERITA TERKAIT: