WAWANCARA

Jero Wacik: Tanya ke Nazaruddin Kenapa jadi Pelupa

Sabtu, 20 Agustus 2011, 09:10 WIB
Jero Wacik: Tanya ke Nazaruddin Kenapa jadi Pelupa
Jero Wacik
RMOL. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Jero Wacik tidak tahu-menahu kenapa Nazaruddin mengidap penyakit lupa.
 
“Adanya perubahan itu, kami tidak tahu. Tanyakan saja kepada Nazaruddin. Kenapa jadi pelupa. Yang jelas, kami tidak inter­vensi,” tegas Menteri Kebu­da­yaan dan Pariwisata (Menbudpar) itu.

Diberitakan sebelumnya, ter­sangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games, M Nazaruddin, meng­ungkapkan kepada penga­caranya, dirinya bersedia tidak menyeret Partai Demokrat asal­kan istrinya aman.

Istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, sebelumnya sudah di­tetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembang­kit listrik tenaga surya di Kemen­terian Tenaga Kerja dan Trans­migrasi.

Jero Wacik selanjutnya menga­takan, Partai Demokrat tidak akan mencampuri urusan hukum Nazaruddin. Diserahkan sepe­nuh­nya kepada KPK.

“Kami berkomitmen agar pro­ses hukumnya tetap berjalan,” tandasnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Partai Demokrat dicurigai me­ngintervensi Nazaruddin, ko­mentar Anda?
Kami sudah berkomitmen ti­dak boleh dan tidak akan mengin­ter­vensi kasus Nazaruddin. Saya minta pada pihak-pihak lain jangan ikut intervensi. Biarkan hukum berjalan. Nanti kita akan lihat akhir kasusnya bagaimana.

Apa ada deal khusus antara Partai Demokrat dengan Naza­ruddin?
Saya membantah keras hal itu. Tidak ada deal apapun antara Partai Demokrat dengan pihak mana­pun terkait kasus Naza­ruddin.

Apa ada komunikasi petinggi Partai Demokrat dengan Naza­ruddin setelah ditangkap di Ko­lombia?
Partai Demokrat sama sekali tidak melakukan komunikasi dengan Nazaruddin. Itu artinya kami tidak mau mencampuri ka­susnya. Hal itu sudah disampai­kan oleh Presiden SBY sebagai Ke­tua Dewan Pembina Partai Demokrat, dan juga beberapa teman-teman lainnya. Kami se­rahkan kasus Nazaruddin ke­pada aparat hukum.

O ya, apa alasan pemerintah menarik keikutsertaan Taman Nasional Komodo sebagai kan­didat New 7 Wonders of Nature?
Pemerintah Indonesia sebenar­nya tidak menarik Taman Nasio­nal Komoda dari ajang pemilihan New 7 Wonders of Nature. Na­mun karena sikap yayasan penye­lenggara kontes tidak profesional, maka hal itu menimbulkan ke­kecewaan mendalam bagi pe­me­rintah Indonesia.

Panitianya tidak transparan dan tidak kredibel, serta beberapa orang yang ikut memilih tidak jelas. Misalnya pihak pemerintah Indonesia tidak mau menjadi tuan rumah, malah pihak panitia mau mencoret. Karena itu, lebih baik kami mundur saja.

Apa Indonesia saja yang mun­­­dur?
Tidak. Ada beberapa menteri dari negara-negara yang daerah­nya masuk dalam kategori New 7 Wonders of Nature, ramai-ra­mai menarik wilayahnya. Para menteri dari beberapa negara, se­muanya mengatakan out.

Pemerintah tetap melakukan promosi?
Kita senang Pulau Komodo masuk dalam seven wonder. Tapi kita juga bisa melakukan cara lain untuk mempromosikan pulau ter­sebut. Masih ada cara lain untuk mempromosikannya.

Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia bersama-sama mem­pro­mosikan Pulau Komodo ter­masuk beramai-ramai berwisata ke sana.  [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA