Akankah ada calon perseorangan dalam Pilkada DKI 2012 dan sejauh mana potensi kekuatannya?Koordinator Kajian Komite Independen Pemantau Pemilu Indonesia, Girindra Sandino, dalam rilis ke
Rakyat Merdeka Online, menjelaskan, prospek kemenangan pasangan calon independen dalam pilkada rendah karena beberapa faktor. Pertama, tidak memiliki mesin politik terorganisasi pemenangan, sehingga sulit berkompetisi dengan pasangan calon yang didukung parpol.
Kedua, pasangan calon perorangan kesulitan dalam memobilisasi sumber daya khususnya dukungan finansial penyandang dana. Ketiga, dukungan minimal yang terkumpul saat pemenuhan syarat calon. Misalnya, 3 persen untuk kabupaten dan kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa, seringkali tidak berkorelasi dengan dukungan riil dalam pemungutan suara. Sebagian calon perorangan meraih suara di bawah 10 persen.
Berkaitan dengan Pilkada DKI Jakarta 2012, menurutnya calon perseorangan untuk Pilkada DKI Jakarta harus mampu memenuhi syarat dukungan 4 persen dari jumlah 8.524,190 jiwa penduduk. Pasangan perorangan tidak mungkin mengandalkan pemilih mengambang alias
floating supporters.
"Jadi minimal 350.000 orang. Tidak mudah memobilisasi dukungan sukarela itu dan sangat sulit bersaing dengan pasangan calon dari parpol dominan berbasis massa kuat antara lain Demokrat, PKS, PDIP dan Golkar," ujarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: