Ahmad Muqowam: SDA Menganggap Saya Kompetitor Yang Kuat

Minggu, 22 Mei 2011, 00:21 WIB
Ahmad Muqowam: SDA Menganggap Saya Kompetitor Yang Kuat
Ahmad Muqowam
RMOL.Langkah DPP PPP mencopot Ahmad Muqowam dari Ketua Komisi IV DPR dinilai sebagai upaya penggembosan, karena Muqowan ingin maju menjadi calon Ketua Umum DPP PPP dalam Muktamar.

“Suryadharma Ali (SDA) mengganggap saya sebagai kom­petitor yang kuat, sehingga pen­copotan ini untuk melemahkan dukungan DPW dan DPC kepada saya,” ungkapnya kepada Rak­yat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

“Proses demokratisasi akan terhambat di PPP kalau cara-cara ini dipertahankan,” tambahnya.

Menjelang Muktamar PPP semakin banyak masalah di partai tersebut. Sebelumnya Muchdi PR tidak diakui menjadi Ketua DPW PPP Papua gara-gara dianggap tidak sah. Kini giliran Ahmad Muqowan terkena imbas arus politik menjelang perubatan kursi ketua umum PPP.

Menanggapi pencopotan ter­sebut, Muqowam menilai ini adalah puncak gunung es dari problem kepungurusan PPP mengambil keputusan yang tidak rasional.

“Saya malah mempertanyakan apakah langkah tersebut benar. Apalagi sikap seperti itu bukan kali ini saja. Ini adalah puncak dari gunung es dari problem ke­pungurusan partai mengambil keputusan yang tidak rasional,” kata Muqowam.

Berikut kutipan selengkapnya;

Kenapa Anda bilang penco­potan ini terkait dengan calon ketua umum PPP?

Apabila ada yang mengatakan ini adalah proses yang biasa dan tidak ada muatan politisnya. Saya menilai itu sesuatu yang tidak biasa. Di panggung politik itu, khu­susnya partai politik, setiap persoalan atau keputusan yang diambil, selalu ada muatan politis.

Kalau ada yang mengatakan rotasi ini sama seperti yang di­la­kukan di perusahaan ataupun di birokrasi, saya pikir itu aneh. Sebab, karakter partai politik ber­­­beda dengan perusahaan mau­­pun birokrasi. Ini yang me­nurut saya tidak logis. Pende­katan yang dikemukakan seolah-olah rasio­nal. Padahal tidak ra­sional sama sekali.

Apa Anda sebelumnya sudah mengetahui bakal dicopot ja­batan Ketua Komisi IV?

Saya ingin menegaskan bahwa keputusan itu diambil oknum-oknum DPP PPP dan fraksi PPP di DPR. Sebab, sebelumnya tidak pernah ada rapat internal di DPP dan fraksi.

Dari mana Anda tahu tidak ada rapat?

Saya adalah Ketua DPP PPP serta Wakil Ketua Fraksi PPP DPR. Kalau ada rapat, tentu saya mengetahuinya dong. Yang jelas keputusan rotasi di komisi-ko­misi adalah atas perintah Surya­dharma Ali kepada fraksi PPP. Saya kira ini tidak biasa dilaku­kan di partai dan fraksi manapun, karena pasti ada per­musyawa­rahan terkait keputusan rotasi yang akan diambil oleh sebuah partai dan dalam rapat pimpinan terkecil sekalipun.

Artinya Anda menganggap ke­putusan ini tidak sesuai me­ka­nisme?

Mekanismenya jelas bahwa keputusan untuk melakukan ro­tasi ada di dalam rapat pimpinan fraksi PPP di DPR. Artinya, apabila di dalam rapat pimpinan fraksi muncul keinginan untuk ada rotasi, maka dimusya­warah­kan dulu. Mendengarkan pen­dapat anggota mengenai sikapnya masing-masing. Setelah itu, ke­putusan diambil. Itu mekanis­menya, bukan atas perintah ketua umum.

Kenapa nggak mengambil langkah-langkah atas kebera­tan Anda?

Saya tidak keberatan atas rotasi yang terjadi saat ini. Tapi saya melihat rotasi ini adalah proses yang tidak mendidik bagi masa depan partai ini. Artinya proses kaderisasi akan terancam apabila karakter ini dipertahankan. Saya tidak tahu bagaimana nasib PPP ke depan apabila masih menggu­nakan cara seperti ini.

Apakah ini mengganggu lang­kah Anda menjadi calon ketua umum PPP?

Kejadian ini tidak mempe­ngaruhi tekad dan soliditas kami untuk tetap berjuang di Mukta­mar mendatang. Saya justru berharap teman-teman menyikapi ini dengan cara yang wajar dan rasional. [RM]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA