Roy Suryo: Kalau Amdocs Masuk, Tifatul yang Kena Semprot Komisi I

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 13 Mei 2011, 16:10 WIB
Roy Suryo: Kalau Amdocs Masuk, Tifatul yang Kena Semprot Komisi I
tifatul sembiring/ist
RMOL. Amdocs, sebuah perusahaan IT kelas dunia yang selama ini disinyalir memiliki kaitan dengan jejaring bisnis dan politik Yahudi-Israel, diisukan sedang mengincar proyek pembangunan Customer Relationship Management (CRM) di Telkomsel senilai 200 juta dollar AS atau setara Rp 1,8 triliun untuk jangka waktu lima tahun.

Menurut Anggota Komisi I DPR, Roy Suryo, cengkeraman Amdocs di perusahaan semi plat merah itu bukan berita baru karena sudah dilakukan dari pertengahan tahun lalu. Amdocs mendapat kemenangan dalam tender pengadaan sistem penagihan Telkomsel.

"Walau saat itu dibantah Telkomsel, tapi sulit mengelak karena dari sistem penagihannya sangat mirip dengan Amdocs. Kalau sekarang, terkait CRM saya baru dengar," jelasnya kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 13/5).

Menurut Roy, kalau Amdocs mengincar pembangunan CRM maka dipastikan menuai persoalan besar. Persoalannya akan lebih besar dari kemenangan Amdocs di tender sistem penagihan tahun lalu yang sifatnya technical dan tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Soal CRM berhubungan ke manajerial Telkomsel. Jadi kalau isu itu betul, yang kita ingatkan adalah bukan Telkomsel-nya langsung tapi Kementerian Komunikasi dan Informatika yang fungsinya melakukan pengawasan kepada perusahaan di bawahnya dan juga Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia," tutur Roy Suryo.

Roy menjelaskan, konsekuensi dari kerjasama Telkomsel dengan Amdocs adalah gugatan, apakah sebuah perusahaan yang ada penyertaan modal pemerintah din dalamnya bisa membuka kerjasama bisnis dengan perusahaan Israel yang notabene tidak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia. Dalam laporan keuangan Amdocs di tahun 2009 disebutkan bahwa 100 persen saham Amdocs Inc yang berdomisili di Missouri, AS, dimiliki Amdocs Ltd yang bermarkas di Ra’na, Israel.

"Yang saya khawatirkan, Telkomsel yang sedang menikmati masa keeemasan dengan 100 juta pelanggan, citranya akan anjlok di mata publik, harga sahamnya akan turun dan yang rugi adalah pemerintah. Dalam hal inilah kami (Komisi I) akan ingatkan Menkominfo (Tifatul Sembiring) akan fungsi pembinaan kepada perusahaan di bawahnya," terang Roy lagi.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA