Tapi tuduhan itu tidak pernah terbukti sampai saat ini. Noura pun sudah melemparkan bantahan kepada media massa bahwa dirinya tidak pernah mabuk-mabukan di tempat hiburan apalagi dia menderita sakit maag akut.
"Tanya teman-teman saya, saya ini mengidap maag. Mana mungkin saya mabuk. Ini tidak benar dan hanya fitnah belaka. Saya tahu sumbernya dari mana. Oknumnya sudah jelas. Namun tak bisa saya sebutkan dulu," demikian Noura saat dikonfirmasi sesaat setelah isu itu beredar.
Ketua DPP Partai Gerindra bidang Advokasi, Habiburokhman, saat dihubungi beberapa saat lalu (Kamis, 12/5), mengatakan, DPP Partai Gerindra memperhatikan bahwa langkah hukum harus diambil karena isu tersebut sudah liar dan merugikan nama partai. Padahal, hingga kini tidak pernah terbukti Noura mabuk-mabukan. Karena itu, Gerindra akan mendampingi Noura melaporkan kasus pencemaran nama baik itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya, petang nanti.
"Kami putuskan, walaupun Mbak Noura secara pribadi mau ambil tindakan hukum, tapi partai memtuskan untuk mendampingi. Alasannya, isu ini sudah merusak nama baik partai. Saya sendiri baca ternyata pemberitaan begitu meluas dan tidak berimbang," tegas Habiburokhman kepada
Rakyat Merdeka Online.
Sebelumnya, Partai Gerindra menurut Habiburokhman sudah cukup bersabar untuk menanggapi tuduhan kepada Noura. Tapi tuduhan itu semakin melebar mencemarkan partai.
"Yang mau dilaporkan ke polisi deliknya. Pencemaran nama baik. Kita serahkan ke kepolisian, faktanya tindak pidananya sudah ada. Sebetulnya arahnya cukup jelas. Ada pemilik akun twitter bernama Kartika Djoemadi yang menyebarkan fitnah," tegasnya
Kartika pemilik akun twitter yang pertama kali menyebarkan gosip Noura mabuk lewat akun miliknya. Dia menyebut, Noura sampai naik ke atas meja . Disebutkan di twitter itu pula karena mabuknya, Noura sempat tak sadar membagi-bagikan kartu namanya ke para pengunjung. Manajemen cafe Blackcat sendiri sudah membantah kabar itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: