Pada 19 April, SBY mengumpulkan semua jajaran kementerian dan pimpinan TNI- Polri di Istana Bogor untuk mengatasi persoalan terorisme, konflik horisontal dan radikalisme di Tanah Air. Kemarin juga, saat membuka Musrembangnas di Jakarta, SBY mengingatkan lagi bahaya konflik terorisme, konflik horisontal dan radikalisme itu.
Tidak lewat sehari Presiden mengutarakan keprihatinannya, teror dan ancaman konflik horisontal terjadi lagi. Kali ini menimpa sebuah gereja di Sleman, Yogyakarta.
Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ), Theophilus Bela, mengatakan, kabar teror terhadap Gereja Pentakosta GPdI di Pangukan, Sleman, Yogyakarta, diterimanya tadi pagi pukul 06.30 WIB dari Pendeta Nico Lomboan dari Gereja Pentakosta GPdI di Pangukan.
"Pendeta Nico Lomboan menelepon saya dan melaporkan bahwa tadi pagi pukul 01.00 dinihari ada orang melempar bom molotov ke gerejanya. Bom meledak didalam gereja dan mengakibatkan kerusakan berupa kaca jendela pecah dan sebuah tiang gereja retak," ungkap Theophilus Bella dalam pernyataan pers yang diterima
Rakyat Merdeka Online, Jumat (29/4).
Dari informasi yang diterimanya, tidak ada orang yang cedera karena bom tersebut. Sedangkan, polisi sudah datang kelokasi gereja dan mengadakan penelitian tentang kejadian ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: