Bambang Soesatyo: Kasus Bank Century Bom Buat Pemerintah

Sabtu, 26 Maret 2011, 00:51 WIB
Bambang Soesatyo: Kasus Bank Century Bom Buat Pemerintah
Bambang Soesatyo
RMOL.KPK dinilai kurang serius menangani kasus bailout Bank Century Rp 6,7 trilliun. Sebab, sampai kini belum ada perkembangan.

Rapat Tim Pengawas (Timwas) Century DPR pun selalu gagal dilaksanakan. Hal ini jelas mem­buat inisiator Pansus Century, Bambang Soesatyo, merasa kecewa.

“Saya menduga ada upaya penga­buran kasus ini lewat Set­gab Parpol Koalisi,’’ ujar politisi vocal di DPR itu, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kalau Timwas Century me­rasa frustasi, bukankah ini  bu­merang bagi DPR?

Memang, anggota Timwas Bank Century sempat merasa frustasi melihat tidak adanya ke­jelasan dan ada aroma kekuasaan melalui penegak hukum untuk mengaburkan kasus ini karena rapat Timwas Kasus Bank Cen­tury sering batal. Tapi kita tetap tidak putus asa. Dan harap dingat, kasus ini bisa jadi bom waktu bagi pemerintah saat ini.

Bom waktu seperti apa?

Kasus ini kan sudah menjadi arsip negara. Masa berlakunya adalah 30 tahun. Jadi masih ada lima pemerintahan lagi yang bisa membongkar kembali kasus ini di kemudian hari. Jadi saya pikir se­harusnya pemerintah harus me­nuntaskannya saat ini.    

Anda curiga ada upaya siste­matis membungkam kasus ini pasca rujuknya kembali Setgab Koalisi?

Inilah yang pernah saya sebut dengan adanya kesepakatan baru yang dibungkus jargon ‘harus kompak’. Rapat Timwas Century  sebenarnya akan memutuskan pelaksana audit forensik, tapi gagal lagi dan ini untuk ketika kali­nya gagal dilaksanakan karena pimpinan DPR berha­langan. Bahkan hanya sekadar untuk membentuk tim auditor independen saja ditunda-tunda terus. Belum lagi tim auditor in­dependen itu nantinya diarahkan untuk mengaudit forensik secara menyeluruh. Menurut saya buat apa itu. Harusnya kan fokus saja pada audit Rp 6,7 triliun aliran dana dari LPS.

Apa indikasi kasus ini dika­burkan?

Lihat saja saat ada keputusan jika pimpinan Timwas digilir, itu upaya pengaburan juga.

Anda setuju jika Timwas Cen­­tury sulit  untuk satu suara?

Timwas memang akan sulit kompak. Di situ ada partai koalisi lain yang sudah berkomitmen satu suara. Hanya Golkar, Hanura dan PKS yang berusaha agar kelanjutan penanganan kasus ini tetap jalan.

Ada solusi agar kasus Cen­tury ini tidak mandeg?

Kalo mau serius, pimpinan Timwas harus tetap. Tentukan saja satu orang dari pimpinan DPR, mau itu Marzuki Alie, Priyo Budisantoso, Anis Matta, Pramono Anung atau pimpinan DPR lainnya.

Lalu, audit forensik harus fokus ke aliran Rp 6,7 triliun uang negara yang dikucurkan LPS pada Bank Century. Juga fokus pada penanganan hukum pada nama-nama yang disebut di rapat pansus seperti Boediono, Sri Mulyani, Miranda Gultom, Mar­silam dan beberapa pejabat LPS.

Jika tidak ada kelanjutan pe­nanganan hukum?

Kita pakai jalur politik, yaitu hak menyatakan pendapat.

Persyaratan ke arah sana kan sudah dipermudah oleh MK. Ka­lau nantinya diputuskan MK me­mang tidak ada pelanggaran hu­kum, kasus ini kan tuntas. [RM]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA