Selain Nachrowi, Tantowi Yahya juga ingin menjadi GuberÂnur Jakarta. Jika memang keÂinginannya kesampaian, politisi Partai Golkar ini yakin betul bisa membawa Jakarta keluar dari permasalahan yang mengimpitÂnya selama ini.
“Saya yakin bisa menyelesaiÂkan permasalahan yang ada di Jakarta dan mendapat dukungan dari masyarakat serta dari internal partai,†kata Tantowi, anggota parlemen yang juga dikenal seÂbagai MC.
Dia melihat perlu ada perubaÂhan yang mendasar untuk mengaÂtasi persoalan yang terjadi di Jakarta. Karena itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki konsep yang berbeda untuk membawa perubahan di Ibukota.
Berikut petikan wawancara dengan Tantowi.Apa yang mendasari Anda maju mencalonkan diri menÂjadi Gubernur Jakarta?Pertama, karena ada dorongan dari beberapa kalangan di Jakarta untuk maju. Kedua, karena kereÂsahan saya sebagai salah satu orang yang tinggal dan bekerja di Jakarta.
Apa yang membuat Anda resah? Selama ini Jakarta didera deÂngan persoalan kemacetan, miÂnimÂnya ruang terbuka publik dan juga banjir yang belum bisa diÂkendalikan.
Itu yang akan Anda selesaiÂkan?Alasan itulah yang menginginÂkan saya maju dalam perhelatan pilkada tahun depan. Karena beÂrangkat dari keinginan tersebut, maka program utama yang akan saya lakukan apabila terpilih adalah melakukan tiga hal itu.
Hanya tiga masalah itu yang jadi fokus Anda?Di samping tiga permasalahan itu, ada juga permasalahan-perÂmasalahan lain, seperti urbaniÂsasi, keamanan, kualitas udara polusi, dan kualitas pendidikan. Tetapi saya lihat itu adalah ekses dari tiga persoalan utama terÂsebut. Jadi, bila kita bisa menyeÂlesaikan tiga masalah itu, maka permasalahan lain secara otomaÂtis bisa diselesaikan.
Program apa yang menjadi proÂritas Anda?Ketiganya akan menjadi prioÂritas saya apabila saya dipilih oleh masyarakat. Dari hasil surÂvei, ada tiga harapan atau tuntuÂtan dari masyarakat. Pertama, agar Jakarta bisa lepas dari keÂmacetan. Kedua, Jakarta bisa lepas dari banjir. Itu dua tuntutan utama yang harus dijawab oleh siapa pun yang terpilih menjadi gubernur nanti. Apabila saya dipilih nanti, saya akan niatkan strategi-strategi jitu dalam rangka mengatasi dua masalah itu.
Bagaimana respons masyaÂraÂkat atas pencalonan Anda?Tentu saja ada pro dan kontra. Yang menginginkan perubahan mereka akan mendukung saya. Tetapi, mereka yang kontra, masih mempermasalahkan etnis dan soal pengalaman. Mereka tentu saja berdiri pada barisan yang tidak mendukung. Tapi, mereka yang membutuhkan darah segar dan mengimpikan tokoh yang bisa memimpin Jakarta dengan konsep yang berbeda, akan mememilih calon seperti saya.
Apakah itu menjadi hambaÂtan?Tidak, karena menurut saya ini adalah sebuh realita dan dinamika yang berkembang di masyarakat yang harus kita tanggapi secara bijak. Bagi saya pembuktiannya adalah apabila kita bisa mencipÂtakan sebuah program dan proÂgram itu masuk akal, bukan hanya program yang hanya angan-angan. Saya rasa itu yang diinginkan oleh masyarakat, calon yang bisa memberikan solusi terkait dengan permasaÂlahan mendasar yang selama ini mendera Jakarta.
Tentang perencanaan tim sukÂses Anda?Kita sudah merencanakan itu dan tim sudah bergerak dengan melakukan konsolidasi internal dan juga hasil survei yang diÂterima itu adalah survei yang dilaksanakan oleh partai. Dengan demikian kita sudah melakukan pemetaan-pemetaan untuk meÂngeÂtahui kekuatan dan keleÂmaÂhan kita.
Apa yang akan Anda lakuÂkan?Ada dua tahapan. Tahapan perÂtama bagaimana saya bisa meÂnemÂbus mendapatkan tiket dari partai. Sebagaimana yang Anda ketahui, selain saya ada calon lain. Kalau kita sudah menÂdapatÂkan tiket dari partai, maka baruÂlah kita memasuki ’pepeÂrangan’ sesungguhnya. Jadi, tahap seÂkarang adalah, istilahnya, bagaiÂmana saya bisa meraih tiket itu dulu.
Sudah menentukan calon waÂkil gubernur?Saya rasa itu masih jauh. KeÂnapa masih jauh, karena Golkar sendiri kursinya tidak cukup untuk mencalonkan sendiri. KaÂrena minimum adalah 15 kursi, Golkar sendiri hanya punya tujuh kursi. Artinya, mau tidak mau Golkar harus melakukan kolaÂborasi atau kawin dengan partai lain. Ketika kita sudah samÂpai pada tataran itu, tanÂtanganÂnya adalah siapa yang menjadi nomor satu dan nomor dua. Jadi, masih sangat berliku untuk menuju ke sana.
Tapi, internal Golkar menÂduÂÂkung Anda?Bagusnya Golkar adalah partai yang moderat dan terbuka, jadi memberikan seluas-luasnya kepada semua kader untuk maju dalam pilkada. Golkar tidak perÂnah membatasi-batasi, siapa saja boleh maju. Nantinya akan diÂdukung oleh partai adalah calon yang memiliki elektabiÂlitas tinggi berdasarkan survei. KaÂrena acuan kita adalah survei, jadi siapa pun yang mendaÂpatÂkan nilai dan hasil yang tinggi untuk konteks poÂpularitas dan elektabilitas, maka itulah yang akan diusung oleh partai.
[RM]
BERITA TERKAIT: