WAWANCARA

Indira Tantri: Jarang Bermain Sama Cucu, Bapak Sibuk Membuat Pledoi

Jumat, 25 Februari 2011, 06:53 WIB
Indira Tantri: Jarang Bermain Sama Cucu, Bapak Sibuk Membuat Pledoi
Susno Duadji
RMOL. Putri Susno Duadji, Indira Tantri mengaku merasa senang bisa berkumpul kembali dengan Susno Duadji. Apalagi, ayahnya sudah bisa bekerja kembali.

“Saya senang dapat kembali berkumpul dengan Bapak. Tapi, Bapak belum se­penuhnya bebas karena masih harus menjalani persidangan, dan persoalan hu­kumnya belum selesai. Se­ka­rang kan, bebasnya cuma tidak ditahan saja,” ungkap Indira kepada Rakyat Merdeka, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin.

Berikut kutipan selengkap­nya:

Setelah bebas dari Rutan Brimob, Susno Duadji dika­bar­kan pergi ke Bandung, apa­kah seluruh anggota ke­luarga ikut ke sana?
Betul. Kami pergi ke Ban­dung untuk menghadiri un­dangan acara pernikahan.

Bukankah sekaligus libur­an?
Tidak, kami hanya mengha­diri undangan, bukan untuk liburan. Soalnya, nggak enak kalau tidak hadir, kan mereka telah mengundang kami.

Susno dikabarkan sangat dekat dan menyayangi cucu­nya, apakah menghabiskan waktu dengan cucunya?
Setelah keluar dari tahanan, Bapak tetap tidak memiliki ba­nyak waktu. Bapak tidak bisa berlama-lama menghabiskan waktu bersama cucunya, kerena sibuk menyusun nota pembe­laan (pledoi).

Berapa lama dengan cucu­nya?
Sebentar sekali. Bapak lebih banyak menghabiskan waktu dan bertemu pengacaranya, karena Bapak menyusun pledoi­nya sendiri. Jadi, sama cucu jarang bermain, hanya sesekali saja.

Setelah bebas sampai hari ini (kemarin, red), Bapak hanya beberapa jam menghabiskan waktu bersama cucunya.

Apa yang Anda rasakan de­ngan kembalinya Susno ke tengah keluarga?
Ya, sama seperti dahulu. ka­lau sebelum ditahan Bapak si­buk kerja, sekarang sibuk membuat pledoi. Ya begitulah Bapak, se­nangnya mencari-cari kesibu­kan. Waktu masih dita­han, Bapak selalu melarang kami ber­lama-lama di Mako (Brimob), karena ada saja kesibukannya.

Tapi Anda bangga kan?
Bapak sosok yang mem­bangga­kan. Selalu mengatakan, yang benar itu benar, dan yang salah adalah salah. Beliau juga menjadi contoh bagi saya ten­tang bagaimana cara mendidik anak. Sebab, anak saya juga laki-laki.

Apa keluarga tidak benci kepolisian?
O, tidak. Bapak tidak pernah membenci kepolisian. Sebab, selama ini juga tidak melakukan perlawanan terhadap institusi, hanya saja menyatakan tentang kebenaran.

Bapak bilang, bukan institusi atau lembaganya yang salah, namun ada beberapa orang saja.

Apa harapan Anda terha­dap vonis nanti?
Kalau vonis, kami pasrah. Masyarakat dan rekan-rekan media dapat melihat sendiri proses persidangan yang tengah berlangsung. Menurut kami, persidangan itu bukan untuk menunjukkan menang atau kalah. Tapi, untuk menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah.

Jadi, kami ya pasrah saja. Sebab, kalau persoalan pu­tusan yang bisa adil, ya hanya Allah.    [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA