Tapi Ketua MK, Mahfud MD membantah penilaian seperti itu. Sebab, MKH itu baru tiga minggu bekerja. Terhitung dari awal Januari 2011.
“Tidak lamban dong, kan baru tiga minggu MKH bekerja. Dulu saya janjinya kan sebulan,†ujarÂnya kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, MKH diÂbenÂtuk pada akhir Desember atas deÂsaÂkan hakim MK, Akil MochÂtar yang merasa disudutkan dengan dugaan suap atau dugaan pemerasan dari pihak yang berÂperkara.
Hakim Konstitusi Harjono pun ditunjuk sebagai Ketua MKH, HaÂÂkim Konstitusi Achmad SoÂdiki sebagai sekretaris, serta anggota MKH adalah bekas Hakim Konstitusi Abdul Mukthie Fadjar, bekas Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, dan Guru Besar Ilmu Hukum Unversitas Diponegoro Semarang Esmi Warassih Pujirahayu.
MKH menelusuri kebenaran dari temuan Tim Investigasi pimÂpinan Refly Harun yang menyeÂbutkan, ada hakim konstitusi yang terlibat dalam dugaan perÂcobaan penyuapan atau dugaan pemerasaan dalam kasus sengÂketa Pilkada Bupati Simalungun.
Mahfud selanjutnya mengataÂkan, pembentukan MKH bukan atas desakan laporan Tim InvesÂtigasi, tapi MK ingin membuat terobosan hukum bahwa ini diÂlakukan karena perminataan Akil Mochtar.
“Jadi, bukan karena hasil tim investigasi menemukan indikasi terjadinya pelanggaran, melainÂkan karena permintaan pak Akil yang kini siap untuk secara sportif saling membuktikan dan buka-bukaan,†ucapnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa saja yang dilakukan MKH selama tiga minggu ini?Ya, melakukan pemeriksaan. Seminggu sisanya nanti untuk membuat kesimpulan. Kan sudah jelas, kalau MKH itu setiap hari bekerja kok.
Apa saja hasilnya?Kalau itu nggak ada yang tahu. Saya saja nggak boleh tahu. SeÂbab, saya hanya mengawasi agar MKH itu harus jalan. Saya juga menyatakan, 2 Februari harus seleÂsai dan diumumin ke publik. Karena MKH itu kan dibentuk pada awal Januari. Kan saya suÂdah umumkan dari awal bahwa masa kerja MKH sebulan. Jadi, nggak ada yang mundur, karena MK itu semuanya tepat waktu.
Siapa saja yang diperiksa MKH?Kalau siang ini (Selasa, 25/1) yang diperiksa itu Dirwan MahÂmud dikonfrontasi dengan NeÂshaÂwati. Sedangkan malamnya (keÂmarin malam), Jopinus SaraÂgih dikonfrontasi dengan Refly dan hakim-hakim yang bersangÂkutan.
Yang dikonfrontasi soal apa?Saya nggak tahu. Itu kan wilaÂyah MKH.
Apa dengan konfrontasi itu suÂdah diketahui kebenarannya?Yang jelas begini ya, konfonÂtasi itu penting. Ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan seÂseoÂrang. Buktinya, Jopinus SaraÂgih siap ditantang (dikonfronÂtasi) dengan siapapun. Selain itu kan ada juga pemeriksaan di KPK.
Bagaimana dengan penangaÂnan di KPK?Terkait pidananya, kita perÂcayakan kepada KPK. Sebab, tidak ada lembaga yang lebih terÂpecaya untuk menangani pidana, selain KPK. Kalau hasil KPK tidak dipercaya juga, berarti orang itu sukanya hanya mencari-cari kesalahan saja. Jadi, kita tunggu saja hasil dari KPK. Kita juga sudah lihat dari sinyal-sinyal KPK, arahnya kemana. SedangÂkan, untuk MKH adalah masalah etika. Jadi, nanti kita dengar saja laporannya seperti apa.
Apa kira-kira hasil MKH, seÂpertinya Anda merahasiakanÂnya ya?Bukan begitu. Kita memberiÂkan kebebasan sama Tim Bagir Manan Cs untuk membuka sedaÂlam-dalamnya, dan melaporkan seterbuka-bukanya kepada saya.
Siapa yang akan umumkan hasil MKH ke publik?Saya yang akan mengumumÂkannya bersama dengan tim etik. Bahkan dulu, Andan Buyung Nasution, Bambang Harimurti, Bambang Widjojanto, Saldi Isra, dan Refly Harun menyatakan akan ikut hadir kalau MKH itu mengumumkan.
Apa Anda yakin hakim-haÂkim MK ini bersih?Yakin dong. Kalau saya tidak yaÂkin maka saya tidak akan melaÂkukan langkah-langkah seÂperti itu. Artinya, sejauh meÂnyangÂkut maÂsaÂlah Akil Mochtar, hanya ada orang yang mengaku. Saya perÂcaya sama Refly. Sebab, dia benar melihat Jopinus SaraÂgih menyeÂdiakan uang untuk seorang hakim.
Tetapi saya juga percaya dari hasil temuan Refly, bahwa tidak ada bukti yang bisa dilacak kalau uang itu benar-benar disampaiÂkan. Kasus seperti ini kan sama dengan pengalaman saya. Dulu, saya diberitakan menerima uang kepada seorang calon kepala daeÂrah di Kerinci. Katanya, bupatiÂnya itu sudah menyediakan uang untuk saya. Dan ada yang meliÂhat. Padahal, saya saja kenal saja tidak. Masa begitu saja, orang dianggap korupsi sih.
[RM]
BERITA TERKAIT: