Eman memperoleh empat suara. Sedangkan ‘pesaingnya’ Abbas Said mendapatkan 3 suara. Imam Anshory menjadi wakil ketua setelah menang 4 suara, mengalahkan Abbas Said dengan 2 suara, dan Jaja Ahmad Yayus dengan 1 suara.
Eman berkomitmen menerusÂkan kinerja KY terdahulu dan seÂgera mengasesment tugas-tugas yang harus segera dilaksaÂnakan. Yang ditinggalkan oleh KY jilid I, terkait pelaporan masyarakat dan lain-lain.
“Kami juga akan memantau bagaimana perkembangan dan penyempurnaan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2004 tentang KY yang menjadi sumber peÂnguaÂtan dalam tubuh lembaga pengawasan hakim tersebut di DPR. Tampaknya itu sedang dijanjikan oleh pihak DPR akan dibahas. Paling tidak, ini menjadi tugas dasar kami ke depan,†ujarnya kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan wawancara selengkapnya:Apa saja tugas yang belum diselesaikan oleh Ketua KY terÂdahulu, Busyro Muqoddas?Saya belum tahu pasti mana tugas yang belum diselesaikan. Tapi kemarin, saya baru mengaÂdakan pertemuan dengan Biro Pengawasan Hakim (WasÂkim). Biro ini yang sudah memÂpreÂsentasikan hal-hal yang sudah, sedang, dan yang akan ditangani. Jadi, hanya Biro Waskin yang sudah saya ketahui. Tapi biro-biro yang lain belum dijadwalkan oleh Sekjen. Jujur saja, sejauh ini kami memperbaiki KY dalam mekaÂnisÂme pemilihan ketua.
Berarti belum ada yang akan Anda kerjakan dong?Bukan begitu, karena kami nggak ada waktu. Kami baru berÂtugas selama empat hari. Dalam empat hari ini secara marathon kami memperbaiki persoalan, tapi terhalang dengan ketidakÂhadiran Haji Abbas, karena AyahÂnya meninggal. Sehingga kami tidak bisa bekerja, sebab dalam rapat pleno kan pengamÂbilan keÂputusan harus dihadiri semua anggota KY. Kami khaÂwatir jika mengambil keputusan tanpa kehadiran Haji Abbas, rasanya tidak menghormati beÂliau sebagai senior. Terhalang gara-gara itu.
Berarti Anda menyalahkan Pak Abbas?Maksud kami bukan begitu. Jadi, kami mohon maaf kalau kami belum optimal bekerja daÂlam seminggu ini. Dalam arti, saya sebagai anggota saja, belum bisa melakukan apa-apa selama seminggu. Tapi selama seminggu itu, pimpinan sementara bisa diÂpegang oleh Pak Abbas dan Wakil Ketuanya Pak Jaja. SebeÂlum terpilihnya saya.
Jadi, saya sebagai ketua belum tahu biro-biro yang lain. SeÂhingga kami belum bisa meneÂruskan secara gamblang, apa-apa yang harus segera dilaksanakan. Kecuali Biro Waskin.
Jumat, 31 Desember ini, saya harus rapat. Jadi, mohon maaf jangan terlalu mengejar apa-apa yang harus diselesaikan. SebeÂrapa besar pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Menurut Anda, apa saja keÂkurangan kepemimpinan KY periode sebelumnya?Selama ini KY belum optimal dalam memanfaatkan teknologi informasi (IT). Saya bercita-cita untuk mengoptimalkan pengguÂnaan IT dan membuat data base hakim di seluruh Indonesia yang jumlahnya sekitar 7000 orang.
Datanya diperoleh melalui apa?Dari data sensus kepegawaian hakim. Karena sensus mempuÂnyai jaringan di seluruh Tanah Air.
Insya Allah untuk kepenÂtingan MA, data base hakim segera dimiliki KY dan MA. SeÂmua data ada di Badan KepegaÂwaian Negara (BKN). Saya juga akan proaktif agar diadakan sensus melalui Badan Pusat StaÂtistik (BPS) untuk seluruh hakim-hakim di Indonesia.
Tujuan dari data base hakim itu apa?Untuk melihat
track record hakim selama bertugas.
Kapan itu dilaksanakan?Insya Allah kami lakukan daÂlam kurun waktu tugas kami.
Oh ya, bagaimana perasaan Anda setelah terpilih menjadi Ketua KY?Saya bersyukur kepada Allah. Saya bertawakal, semoga Allah membimbing saya. Kegembiraan saya kembalikan kepada Allah. Mudah-mudahan Allah membimÂbing saya dalam tugas-tugas ini, dengan amanah, rendah hati, jujur, teguh imannya, sehat jasÂmani, dan rohani. Kemudian saya bisa mengabdi kepada Allah SWT, kepada rakyat, dan bangsa ini. Karena ini semua adalah anuÂgerah Allah, dan bukan keÂberÂhasilan saya.
Adakah acara selamatan yang akan diadakan keluarga Anda?Saya belum tahu. Sebab, keÂluarga saya di Bandung. Saya di sini. Jadi, saya belum pasti, apaÂkah saya nanti bagaimana-baÂgaimana.
Apakah sudah ada anggota keÂluarga yang mengucapkan seÂlamat?Belum, sebab saya juga belum mengontak mereka. Lagipula istri saya sedang berada di luar kota.
Jadi, istri Anda belum tahu deÂngan terpilihnya Anda sebaÂgai Ketua KY?Belum, nanti baru saya kontak kalau istri saya sudah sampai di Bandung. Lagi pula istri saya lupa membawa HP.
Adakah saran dari Pak BuÂsyro kepada Anda?Tidak ada, sebab Pak Busyro tidak pernah berkomunikasi semenjak terpilih menjadi Ketua KPK dan menyerahkan jabatanÂnya pada waktu itu. Tadipun saya tidak sempat bersalaman. Karena saya dikerebuti wartawan. Hanya dari jauh,
say hello pakai jempol tangan. Itu isyarat untuk menguÂcapkan selamat, barang kali begitu. Tapi beliau keburu pergi dengan ajudannya.
[RM]
BERITA TERKAIT: