Namun Lukman Edy mengÂklaim masih menjabat sebagai Sekjen PKB karena belum ada secara resmi tertuang dalam Surat Keputusan DPP PKB.
“Jadi, secara legal saya masih Sekjen PKB, karena beÂlum ada pemberÂhenÂÂtian. SK beÂlum keluar kok,†kata Lukman Edy kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta.
Berikut kutipan selengkapnya:Kalau DPP mengeluarkan SK-nya, bagaimana komentar Anda?
Ya biasa saja, itu bagian dari
tour of duty . KaÂlau diberhentikan dari Sekjen, mungkin disiapkan posisi lain, barangkali Ketua DPP atau apa.
Apa benar Anda tidak aktif menÂjalankan tugas Sekjen?Bisa jadi. Karena memang sebagai Sekjen kan memang harus fokus,
day to day berkoÂmunikasi dengan ketua umum. Mungkin karena sekarang tidak fokus, partai kemudian membuÂtuhÂkan orang yang lebih fokus.
Apa Muhaimin Iskandar suÂdah mengkomunikasikan ke Anda soal pemberhentian itu?
Kalau pembicaraan, ya sudah.
Kapan diberitahukan ?Sudah sering. Cuma keputuÂsannya belum ada.
Anda kecewa ya ?Kami baik-baik saja, tidak ada yang kecewa. Bagi saya ini baÂgian dari proses
tour of duty. Jadi tidak apalah, posisinya di mana, itu nggak perlu dipersoalkan.
Anda ingin posisi apa?Pastilah disesuaikan dengan konsentrasi saya saat ini. MisalÂnya bidang ekonomi atau di biÂdang yang lain yang disesuaiÂkan dengan kompetensi dan keseriuÂsan saya.
Apa disiapkan menjadi CaÂlon Gubernur Riau dari PKB?Bisa jadi, itu salah satu alasan. Kalau memang partai menugasÂkan saya untuk maju di Pilkada Riau, pasti dari sekarang harus dipersiapkan.
Apa sudah ada pembicaraan serius?Secara resmi partai belum biÂcara ke saya. Masih dalam perÂbinÂcangan di kalangan pengurus. Kalau nanti partai bicara formal dengan saya, mau tidak mau itu kan bagian dari
tour of duty. Upaya membesarkan partai itu kan bisa berbagai cara, bukan hanya jaÂbatan Sekjen saja.
Berarti Anda menerima pemÂberhentian itu?Saya tidak dalam posisi meneÂrima atau menolak. Posisi saya itu melihat penugasan berikutnya seÂperti apa. Posisi Sekjen sama deÂngÂan kepengurusan lain yang kaÂpan saja bisa diganti oleh peÂngurus yang diputuskan dalam pleno secara lengkap, itu harus siap.
Anda diberhentikan bukan gara-gara mau bersaing memÂpeÂrebutkan jabatan Ketua Umum periode berikutnya ?Kalau itu masih jauhlah. Saya tidak representatif untuk bicara tentang itu. Masih jauhlah.
Jadi memang tak ada niat untuk maju sebagai calon ketua umum?Kalau hari ini belum.
Anda ingin islah secara meÂnyeluruh, tapi Muhaimin islah bertahap, apa gara-gara itu diÂganti?Saya ini kan termasuk penggeÂrak Muktamar Luar Biasa Ancol, dan saya termasuk ketuanya waktu itu. Jadi semua keputusan yang diambil dalam Muktamar itu bisa saya pahami, semua cita-cita yang dibangun saya pahami. Jangan kemudian saya dipertenÂtangkan dengan menolak hasil Ancol. Jadi, tidak mungkin saya melakukan pengingkaran terhaÂdap sejarah itu.
Siapa yang layak sebagai Sekjen PKB?Ya, tentu orang yang bisa berÂkomunikasi secara intens dengan ketua umum, tentu orang yang bisa menterjemahkan pemikiran-pemikiran ketua umum, dan tentunya tidak berbeda pendapat dengan ketua umum. Sebab, bagaimanapun dia adalah bagian dari ketua umum.
[RM]
BERITA TERKAIT: