Tentu ada alasan kenapa perÂcaya diri.
Pertama, kinerja seÂmua Direktorat Jenderal KemenÂterian Perhubungan (Ditjen KeÂmenhub) sudah ada pencapaian.
Kedua, di antara 34 kementerian di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, KeÂmenhub yang perÂtama kali meÂnyamÂpaikan lapoÂran akhir tahun untuk 2010 ini.
“Laporan akhir tahun ini seÂbagai bentuk pertanggungÂjaÂwaban dan transparansi kepada publik mengenai pencapaian yang telah dilakukan Kemenhub. Intinya kinerja semua Ditjen sangat membanggakan karena sudah ada pencapaian,’’ ujar Freddy Numberi kepada
Rakyat Merdeka, seusai jumpa pers laporan akhir tahun terÂsebut.
Berikut kutipan selengÂkapnya:Bisa disebutkan apa saja penÂcapaian itu?
Saya bicara per Ditjen saja ya. Mulai dari Ditjen Perhubungan Darat. Di sini ada terobosan sigÂnifikan, yakni di tahun 2010 ini telah ditetapkan 143 trayek angÂkutan jalan perintis di 22 proÂvinsi. Padahal, 2009 ditetapkan 138 trayek di 21 provinsi. Ini berÂarti terjadi peningkatan seÂbanyak 3,6 persen.
Bagaimana dengan saraÂnaÂnya?Pada 2009 dilakukan pengaÂdaan bus sebanyak 78 untuk unÂtuk 20 provinsi, kemudian 2010 dilakukan penambahan sebanyak 37 bus untuk 19 provinsi.
Apa subsidi perintis masih tetap diberikan?Tetap dong. Ini kan upaya peÂmerintah untuk meningkatkan konektivitas di wilayah terpencil guna mendorong pengembangan aktivitas ekonomi setempat.
Berapa subsidi operasionalÂnya?Rp 48 miliar, ini total pagu anggaÂran Satker LLAJ 2010 untuk kegiatan subsidi operasioÂnal bus perintis yang tersebar pada 22 lokasi/provinsi untuk 143 lintasan.
Kalau subsidi untuk LLASDP?Rp 140 miliar total pagu anggaÂran Satker LLASDP 2010 untuk subsidi 49 kapal angkutan peÂrinÂtis di 111 lintas penyebeÂrangan.
Bagaimana dengan peningkaÂtan pelayanan publik?Itu juga berkembang. Tahun 2010 ini dilaksanakan program peningkatan dan pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) di 10 kota. Program ini untuk meÂngemÂÂÂbangkan transportasi massal berbasis bus di beberapa kota besar. Dalam pelaksanaanÂnya bekerja sama dengan pemeÂrintah kota setempat.
Prospek ke depannya baÂgaiÂmana?Ini diarahkan untuk peningÂkatan konektivitas dengan moda lain. Saat ini percontohan konekÂtivitas angkutan adalah di YogyaÂkarta, di situ terjadi koÂnektivitas antara BRT, Kereta Api KomÂputer, dan akses meÂnuju Bandara.
Kalau pencapain di Ditjen PerÂhubungan Laut?Itu juga ada pencapaian peÂningkatan. Misalnya saja, posisi Oktober 2010 total armada seÂbanyak 9.884 kaÂpal. Padahal sampai Maret 2005, armadanya hanya 6.041 kapal. Ini berarti terÂjadi peÂningÂkatan juÂmah arÂmada seÂbaÂnyak 3.843 kapal.
Apa itu saja yang diÂcapai?Tentu tidak. Kami juga telah meÂngeluarkan PeÂraturan Menhub Nomor PM 22 Tahun 2010 serta perubaÂhanÂnya Nomor PM 73 TaÂhun 2010 tentang PengangÂkutan Barang/Muatan Antar PeÂlabuhan Laut di Dalam Negeri sebagai pengganti Keputusan Menteri Nomor KM 71 Tahun 2005. Ini dikeluarkan untuk meÂningkatkan pelayanan angkutan melalui peÂlayaran seÂkaligus memÂÂberdayaÂkan pelayaÂran nasional.
Apa terobosan dengan PeraÂtuÂran Menhub tersebut?Penggunaan kapal asing yang melakukan kegiatan pengangÂkuÂtan penunjang usaha hulu dan hilir minyak dan gas bumi di daÂlam negeri tetap dapat melakuÂkan kegiatannya sampai 7 Mei 2011.
Bagaimana dengan subsidi di sini?Ditjen Hubla tahun 2010 ini mengalokasikan subsidi pengoÂperasian angkutan laut perintis sebesar Rp 274 miliar untuk 60 trayek dengan pelabuhan pangkal tersebar di 20 provinsi.
Ini dilakukan untuk memberiÂkan pelayanan angkutan laut bagi masyarakat di daerah terpencil, terisolasi dan wilayah terdepan.
Apa itu saja tujuannya? Selain itu, untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, telah dioperasikan 1.925 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) dengan rincian 277 menara suar, 1.291 rambu suar dan 357 pelamÂpung suar. Telah terbentuk orgaÂniÂÂsasi dan tata kerja Kantor Syahbandar dan Kantor Otoritas Pelabuhan sebagai amanat UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Badan Pengembangan SDM Perhubungan pada tahun 2010 telah meluluskan 117.491 lulusan Diklat Non Aparatur dan 3.464 lulusan Diklat Aparatur.
Ketiga, pemerintah pada Sidang Marine Safety Committe IMO ke 88 th 2010 telah menyampaikan laporan 5 tahunan agar Diklat Pelaut Indonesia tetap masuk White List IMO. Saat ini terdapat 27 lembaga Diklat di Indonesia yg masuk White List IMO.
Maksudnya?Ini artinya Badan Penelitian dan PengemÂbangan Perhubungan pada tahun 2010 telah berhasil melaksanakan Penyusunan ImÂpleÂmentasi Cetak Biru TransÂportasi Antarmoda/Intermoda serta Tinjau Ulang SisÂtem TransÂportasi Nasional (Sistranas).
Kalau keberhasilan di Ditjen Perhubungan Udara?Kami berhasil melakukan koÂmunikasi dengan Uni Eropa agar maskapai penerbangan kita yang sebelumnya dilarang terbang, kini sudah bisa beroperasi lagi.
Selain itu apa lagi?Peningkatan produktivitas peÂnerbangan nasional yaitu OktoÂber 2010, jumlah penumpang dalam negeri 36.052.462 penumÂpang. Sementara penumpang luar negeri 4.876.575 orang.
Kemudian jumlah perusahaan penerbangan nasional meningkat.
Perusahaan Angkutan Udara Niaga Berjadwal naik dari 16 buah tahun 2009 menjadi 19 buah tahun 2010. Perusahaan AngkuÂtan Udara Niaga Tidak Berjadwal juga naik dari 38 buah tahun 2009 menjadi 41 buah tahun 2010.
Apa dampak dari peningÂkaÂtan itu kepada masyarakat?Berhasil meningkatkan koÂnekÂÂtivitas antar wilayah di IndoÂnesia guna mendorong pengemÂbangan aktivitas ekonomi yg terlihat dari peningkatan Armada Angkutan Niaga Berjadwal yang beroperasi yaitu dari 766 peÂsaÂwat tahun 2009 menjadi 821 pesawat tahun 2010, peningÂkaÂtan Rute PenerÂbangan KomerÂsial Domestik dari 175 rute taÂhun 2009 menjadi 194 rute tahun 2010, peningkatan Kota terhubung untuk Rute PeÂnerÂbangan Komersial Domestik dari 83 kota tahun 2009 menjadi 94 kota tahun 2010, dan peningÂkatan Rute angkutan udara PerinÂtis dari 94 rute tahun 2009 menÂjadi 118 rute tahun 2010.
O ya, apa yang dilakukan keÂmenÂterian yang Anda pimpin dalam tanggap darurat benÂcana?Untuk bencana banjir bandang di Wasior, Papua Barat, kami sudah lakukan antisipasi awal saat menerima informasi terjadi banjir di sana dengan segera diÂkeÂrahkan 3 kapal (2 kapal PeÂrintis dan 1 kapal swasta) yang dikoorÂdinasikan Adpel ManokÂwari untuk pengangkutan perÂsonil dan peralatan SAR serta bahan obat-obatan dan sembako maupun membawa korban dan pengungsi.
Selama operasi tanggap daÂruÂrat dikerahkan berapa kapal?10 kapal untuk angkutan perÂsonil dan peralatan SAR serta baÂhan obat-obatan dan sembako mauÂpun membawa korban dan peÂngungÂsi. Selain itu juga diÂsediaÂkan pengangkutan. Jumlah keseÂluruhan pengungsi yang diangÂkut 4.572 orang gratis ke daerah asal pengungsi melalui kapal laut dan pesawat udara. Daerah asal pengungsi adalah Makassar, Ambon, Bau-Bau.
Kalau bencana tsunami di KeÂpulauan Mentawai?Kami mengerahkan 5 kapal untuk pengiriman peralatan dan personil SAR, bahan bantuan dan obat-obatan. Salah satu kaÂpal yang dikirim yaitu KM LaÂbobar dijadikan sebagai Posko TeraÂpung.
Kalau bencana meletusnya Gunung Merapi?Sudah dikerahkan 2 truk dan bus untuk pengangkutan banÂtuan serta pengungsi termasuk angkuÂtan untuk anak sekolah. PembeÂrian bantuan rambu-ramÂbu peÂringatan bahaya. PengangÂkutan tanpa dipungut biaya untuk banÂtuan maupun tenaga sukarela dengan menggunakan kereta api yg diberangkatkan dari Pasar Senen ke Yogyakarta.
[RM]
BERITA TERKAIT: