Hal itu diungkapkan King Gunawan, seorang ahli kristal yang ditemui di Jakarta, Jumat (12/11). Kristal yang dimaksud adalah kristal alam, bukan kristal buatan atau kristal hiasan seperti lampu kristal. Kristal alam mempunyai gelombang elektrik pieso, yang bisa menyimpan, menyerap dan melepas energi listrik.
Dijelaskannya pula, di dalam setiap tubuh manusia ada gelombang listrik yang mengalir dan dipancarkan melalui cakra yang ada. Kristal yang menempel di kulit otomatis berinteraksi dengan gelombang energi tubuh manusia, biasanya emosi yang tidak stabil akan terserap oleh kristal karena sifat dari kristal adalah memancarkan, menyimpan, dan menyeimbangkan energi.
"Pasir yang ada di kristal bisa berubah makin lama makin tua. Di luar negeri disebut kristal
hilling," jelas pemilik Foto Aura di Mal Mangga Dua Jakarta ini.
Setiap kristal yang akan digunakan harus disesuaikan dengan gelombang listrik si pemakainya, untuk itu diperlukan foto aura, agar diketahui kekurangan dan kelebihan si pemakai.
Kristal bisa dipakai sebagai penyeimbang, karena salah satu unsur dari kristal terdiri dari air. Air yang warnanya bening baik untuk orang yang usai operasi dan lemah fisik.
"Kalau orang yang emosinya tinggi lain lagi, yang diperlukan adalah kristal yang lebih banyak unsur tanahnya. Karena tanah sebagai penetralisir, jadi tidak sembarangan kita pakai kristal," jelasnya lebih lanjut.
Menurut King Gunawan, yang tampak awet muda di usianya yang sudah 60 tahun ini, sekecil apapun kristal memiliki energi. Jadi semakin besar kristal maka energi semakin kuat menampung sehingga efeknya lebih cepat untuk terapi kesehatan.
[ald]