"Taufik Kiemas dan seluruh pejabat pimpinan MPR mengunjungi Ustad. Tidak mungkin saat itu Taufik kunjungi teroris, dan saya katakan, dialog waktu itu sangat baik dimana Pak Taufik menawarkan Pancasila dan Pak Ustad menawarkan syariat Islam," terang orang kepercayaan Baasyir, Fauzan Al Anshari, kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 10/8).
Fauzan menjelaskan, saat itu, Ustad Abu menegaskan pada para pimpinan DPR bahwa Pancasila terbukti tidak mampu menyelesaikan persoalan bangsa. Saat itu Baasyir memberi contoh, kebangkitan kaum komunis pada pertengahan 60-an, yang terbukti mampu menyelesaikannya ternyata hanya umat Islam.
"Sebelumnya, belum pernah terjadi pertemuan antara kelompok nasionalis fundamental dan Islam fundamental. Tapi yang menarik, dengan kunjungan itu terbukalah dialog, walaupun akhirnya
deadlock karena Ustad Abu menolak Pancasila," ujarnya.
Masih menurut Fauzan, paska pertemuan itu timbul penentangan dari sekelompok golongan yang tak suka adanya dialog antara nasionalis dan Islam. Sayang, Fauzan enggan menyebutkan kelompok mana yang tidak menyukai dialog itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: