Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hungaria Apresiasi Kerjasama di Bidang Sastra

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 02 Agustus 2010, 13:37 WIB
Hungaria Apresiasi Kerjasama di Bidang Sastra
Jakarta, RMOL. Menindaklanjuti upaya majalah Horizon Indonesia beberapa waktu yang lalu menerjemahkan sejumlah puisi dan cerpen Hungaria ke dalam bahasa Indonesia, pihak-pihak berkepentingan di Indonesia nampak terus berupaya menghadirkan karya sastra Hungaria ke publik Indonesia.

Berkaitan dengan itu, belum lama ini terdapat tiga buah buku Hungaria beredar dalam bahasa Indonesia yang merupakan hasil pilihan dari karya-karya besar Hungaria. Demikian dikatakan Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI di Budapest, Annie P.Rosita Yunus, dalam rilis yang diterima Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 31/7).

Atas prakarsa Mihaly Illes sewaktu bertugas sebagai Duta Besar Hungaria di Jakarta pada tahun 2008, majalah Horizon memuat karya-karya sastrawan Hungaria yang kemudian diikuti oleh majalah "Magyar Naplo" Hungaria yang memuat karya-karya sastrawan Indonesia.

Menurut Duta Besar Indonesia di Budapest, hal tersebut menandai dimulainya satu fase baru yang ke depan perlu dilanjutkan dalam rangka saling memperkaya budaya dan menumbuhkan saling pengertian dan penghargaan antara kedua masyarakat.

Hal tersebut dikemukakan dalam suatu acara pengenalan buku-buku Hungaria yang telah diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia. Acara yang dilangsungkan di KBRI Budapest pada tanggal 28 Juni 2010 tersebut dihadiri oleh para diplomat dari negara-negara sahabat, para pejabat pemerintah, pengarang dan tokoh masyarakat Hungaria termasuk para alumni penerima beasiswa Dharmasiswa Kemdiknas Indonesia.

"Perajin Kaca" yang merupakan ontologi puisi Hungaria dalam seabad yang lalu berisi 100 puisi yang diterjemahkan oleh Cecep Syarnsul Hari. Epigram-epigram Janus Pannonius, yang hidup pada abad ke-15 diterjemahkan oleh Zairn Rofiqi. Kedua penyair muda Indonesia tersebut telah memilih sendiri bahan terjemahan sewaktu rnereka secara terpisah hadir di Hungaria tahun lalu sebagai tamu pihak Hungaria.

Buku ketiga yang diperkenalkan adalah "Anak Kesembilan" oleh Ferenc Barnas dan diterjemahkan oleh Saphira Zoelfikar. Dalam pengenalan buku-buku tersebut, pengarang Ferenc Barnas menjelaskan bahwa bukunya diterbitkan di Amerika Serikat dan penerbit di Indonesia tertarik akan isinya. Buku ini menggambarkan pergulatan hidup suatu keluarga miskin di Hungaria pada era komunisme yang menghadapi berbagai tantangan keras karena mereka tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kepercayaan yang dianut.

Pada acara tersebut telah dibacakan beberapa puisi Hungaria dan juga puisi Indonesia yang pernah diterbitkan majalah "Magyar Naplo". Beberapa orang alumni Dharmasiswa menyatakan minat untuk ikut dalam upaya pengalihbahasaan karya sastra antara Indonesia dan Hungaria.

Szentmartoni Szabo Geza, seorang sejarawan sastra terkemuka Hungaria dan Balint Balaszi seorang pujangga dalam sambutan-sambutannya menyatakan penghargaan kepada KBRI atas kerjasama dalam bidang kesusastraan antara kedua belah pihak.
[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA