Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satuan Usaha Akademik Kampus Vokasi: Ketahanan Pangan dan Indonesia Emas 2045

OLEH: Dr SARI PUTRI DEWI*

Jumat, 05 Juli 2024, 16:15 WIB
Satuan Usaha Akademik Kampus Vokasi: Ketahanan Pangan dan Indonesia Emas 2045
Dosen IPB University, Dr Sari Putri Dewi/Ist
VISI Indonesia Emas 2045 merupakan cita-cita besar bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang mandiri, maju, adil, dan makmur pada seratus tahun kemerdekaannya. Ketahanan pangan menjadi salah satu pilar utama yang harus diperkuat dalam mencapai visi tersebut.

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi besar, menghadapi tantangan signifikan dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Menurut World Food Programme, pada tahun 2022, sekitar 9,8 persen penduduk Indonesia mengalami ketidakamanan pangan moderat hingga parah, menunjukkan perlunya peningkatan akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi.

Di sisi lain, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar, yang bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung produksi pangan yang berkelanjutan.

Perlu kolaborasi seluruh pihak untuk memperkuat ketahanan pangan termasuk dari dunia Pendidikan yang mencetak sumber daya manusia serta penelitian yang mumpuni. Salah satunya adalah kehadiran kampus Vokasi yang dapat mendukung program ketahanan pangan di Indonesia tercapai dengan pendekatan-pendekatan yang sesuai.

Kampus vokasi, dengan pendekatan pembelajaran berbasis keterampilan praktis, memiliki peran strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui pengembangan Satuan Usaha Akademik (SUA) dengan konsep hilirisasi.

Dengan memanfaatkan potensi akademik dan fasilitas yang ada, kampus vokasi dapat menjadi penggerak utama dalam memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan dan berkualitas.

Tujuan Kampus Vokasi

Kampus vokasi bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia industri. Dengan kurikulum yang menekankan praktik, kampus vokasi berusaha meningkatkan keterampilan praktis, memperkuat sinergi dengan industri, meningkatkan daya saing lulusan, dan mengembangkan inovasi berbasis kebutuhan pasar.

Sekolah Vokasi dengan Pendekatan SUA

Sebagai institusi terkemuka di Indonesia, sekolah vokasi dengan pendekatan SUA memiliki komitmen kuat terhadap konsep hilirisasi dalam mendukung ketahanan pangan. Hilirisasi merupakan strategi untuk menambah nilai tambah pada produk pertanian dan peternakan melalui pengolahan lebih lanjut.

Dengan berbagai bidang-bidang program studi terkait sektor pertanian, peternakan, pangan, dan analisis pengujian laboratorium, sekolah vokasi dengan pendekatan SUA menjadi pusat unggulan dalam menghasilkan inovasi dan keterampilan yang relevan untuk industri pangan.

Bidang Pertanian: Hilirisasi melalui Green House

Di bidang pertanian, Green House merupakan inovasi SUA di sekolah vokasi yang mendukung hilirisasi. Teknologi Green House memungkinkan produksi tanaman berkualitas tinggi sepanjang tahun dengan pengaturan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan pencahayaan.

Mahasiswa sekolah vokasi dengan pendekatan SUA dapat aktif terlibat dalam pengelolaan Green House dan proses hilirisasi, meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan mendukung keberlanjutan produksi pangan.

Menurut data Kementerian Pertanian (Kementan), sektor pertanian Indonesia menyumbang sekitar 13 persen dari PDB pada tahun 2022. Dengan menerapkan konsep hilirisasi, sekolah vokasi dengan pendekatan SUA dapat meningkatkan efisiensi produksi, menciptakan produk pertanian dengan nilai tambah yang lebih tinggi dan membuka peluang ekspor, sehingga mendukung ketahanan pangan nasional dan memperluas pasar untuk produk pertanian lokal.

Bidang Peternakan: Hilirisasi melalui Closed House

Di bidang peternakan, Closed House menjadi solusi efektif untuk meningkatkan nilai tambah pada produk protein hewani. Closed House adalah kandang tertutup yang dilengkapi dengan sistem pengaturan lingkungan, memungkinkan ternak seperti ayam dipanen dalam waktu singkat.

Mahasiswa sekolah vokasi dengan pendekatan SUA dapat terlibat dalam pengelolaan Closed House dan pengolahan produk pasca panen seperti daging segar, daging beku, dan produk olahan seperti abon.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi daging ayam ras di Indonesia mencapai 3,6 juta ton pada tahun 2022. Dengan menerapkan konsep hilirisasi, sekolah vokasi dengan pendekatan SUA dapat mengembangkan produk-produk peternakan dengan nilai tambah seperti produk olahan dan makanan siap saji, meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional.

Bidang Pangan: Hilirisasi dan Diversifikasi Produk

SUA di bidang pangan di sekolah vokasi dengan pendekatan SUA menawarkan peluang besar untuk hilirisasi dan diversifikasi produk pangan lokal. Produksi kripik buah, kacang beku, frozen food, selain daging, serta snack box dan lunch box adalah beberapa contoh produk yang dapat dikembangkan dengan menerapkan konsep hilirisasi dan sesuai dengan program Presiden dan Wakil Presiden terpilih yaitu makanan bergizi gratis.

Mahasiswa vokasi, dengan keterampilan praktis mereka, dapat berperan langsung dalam proses produksi, pengolahan, dan pemasaran produk-produk ini.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian 43/2019 tentang Diversifikasi Pangan, diversifikasi produk pangan lokal merupakan strategi penting dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Dengan menerapkan hilirisasi, sekolah vokasi dengan pendekatan SUA dapat menciptakan produk pangan dengan nilai tambah yang lebih tinggi, menjaga keberlanjutan produksi, dan meningkatkan pendapatan bagi petani dan produsen lokal.

Bidang Analisis Pengujian Laboratorium: Hilirisasi dan Keamanan Pangan

Analisis pengujian laboratorium di sekolah vokasi dengan pendekatan SUA mendukung hilirisasi melalui jaminan keamanan pangan. Laboratorium di kampus vokasi dapat menawarkan layanan analisis untuk memastikan keamanan dan kualitas produk pangan yang beredar di masyarakat. Mahasiswa vokasi, dengan keahlian mereka dalam teknik laboratorium, dapat berkontribusi dalam upaya ini.

Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 19/2020 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik, pengujian laboratorium adalah langkah krusial dalam memastikan produk pangan aman dikonsumsi.

Dengan menerapkan konsep hilirisasi dalam analisis laboratorium, sekolah vokasi dengan pendekatan SUA dapat mengembangkan metode analisis yang lebih canggih dan efisien, meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk pangan lokal, dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Bidang Agribisnis dan Agroteknologi

Sekolah vokasi dengan pendekatan SUA dapat mengembangkan program studi di bidang agribisnis dan agroteknologi. Fokusnya adalah pada manajemen agribisnis, teknologi pertanian modern, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Misalnya, mahasiswa dilatih untuk mengoptimalkan produksi pertanian dengan sistem irigasi otomatis dan penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.

Bidang Konservasi Sumber Daya Alam

Konservasi sumber daya alam seperti air dan tanah penting untuk mendukung ketahanan pangan jangka panjang. Program di bidang ini akan mengajarkan praktik konservasi, pengelolaan irigasi yang efisien, dan teknologi pemulihan lahan terdegradasi.

Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang memahami keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam untuk mendukung produksi pangan yang berkelanjutan.

Bidang Kesehatan Hewan dan Keamanan Produk Hewani

Program ini akan fokus pada kesehatan hewan dan keamanan produk hewani. Mahasiswa akan dilatih dalam pengawasan kesehatan ternak, teknik pengobatan hewan, dan standar keamanan pangan dari produk-produk hewani. Hal ini penting untuk memastikan produk hewani yang aman dikonsumsi masyarakat serta memenuhi standar internasional.

Bidang Manajemen Pangan dan Gizi

Sekolah vokasi dapat menyediakan program studi yang mengintegrasikan manajemen rantai pasok pangan, strategi distribusi makanan, dan promosi gizi masyarakat. Mahasiswa akan belajar merancang kebijakan pangan yang berkelanjutan, mengembangkan program gizi untuk komunitas, dan mengelola operasi perusahaan makanan dengan fokus pada keberlanjutan.

Bidang Teknologi Pangan dan Pengolahan Pangan

Program studi ini akan mengajarkan teknologi pengolahan pangan seperti teknik pengawetan dan pengemasan yang ramah lingkungan. Mahasiswa akan dilatih untuk mengembangkan produk pangan fungsional dan inovatif yang meningkatkan nilai tambah pada produk lokal serta memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang.

Bidang Ekonomi Pertanian dan Pemasaran

Program ini akan mengajarkan analisis ekonomi pertanian, strategi pemasaran produk pertanian, dan manajemen rantai pasok agri-food. Mahasiswa akan memahami dinamika pasar global, merancang strategi pemasaran yang efektif, dan mengelola keuangan dalam konteks agribisnis untuk mendukung keberlanjutan usaha pertanian dan pangan.

Dukungan dan Perencanaan

Untuk merealisasikan potensi SUA dalam mendukung ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045, diperlukan dukungan yang kuat dari pengelola dan civitas akademika. Fasilitas yang memadai, serta kerja keras dan komitmen dari semua pihak, sangat penting.

Perencanaan yang matang berdasarkan konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) diperlukan untuk memastikan keberhasilan SUA. Dengan strategi yang tepat, SUA dapat mencapai target pasar, meningkatkan nilai tambah produk, dan berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.

Pendapatan yang dihasilkan dari SUA tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga dapat digunakan untuk mendukung kesejahteraan civitas akademika, memperluas infrastruktur pendidikan, dan mengembangkan lebih banyak inisiatif yang mendukung ketahanan pangan.

Dengan demikian, SUA di sekolah vokasi dengan pendekatan SUA dapat menjadi model bisnis yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang luas terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, peran kampus vokasi dengan pendekatan Satuan Usaha Akademik (SUA) dalam mendukung ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045 sangatlah penting.

Melalui integrasi konsep hilirisasi dalam berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, pangan, dan analisis laboratorium, sekolah vokasi tidak hanya mencetak lulusan yang siap terjun ke dunia industri, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan efisiensi produksi, menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi, serta memperluas pasar untuk produk lokal.

Dukungan yang solid dari pengelola dan komunitas akademika, bersama dengan perencanaan strategis yang matang, menjadi kunci keberhasilan implementasi SUA dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.

Pendapatan yang dihasilkan oleh SUA tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berpotensi untuk mengangkat kesejahteraan komunitas akademika dan masyarakat sekitarnya.

Melalui kolaborasi yang erat dengan industri dan fokus pada inovasi berkelanjutan, sekolah vokasi dengan pendekatan SUA dapat menjadi motor penggerak dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana ketahanan pangan bukan hanya menjadi impian, tetapi juga realitas yang dapat dinikmati oleh seluruh bangsa.

Dengan demikian, upaya bersama dalam mengoptimalkan potensi SUA menjadi sebuah komitmen untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi pertanian, peternakan, pangan, dan keberlanjutan lingkungan di Indonesia. rmol news logo article

*Penulis adalah Dosen IPB University
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA