Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sepatu Tong Sampah Firli Bahuri

OLEH: HENDRA J. KEDE

Sabtu, 02 Desember 2023, 14:47 WIB
Sepatu Tong Sampah Firli Bahuri
Firli Bahuri ketika berziarah ke makam Ibundanya beberapa waktu lalu./Ist
UMUR 5 tahun Ayahanda meninggal dunia, tiba-tiba saja jadi anak yatim. Jadi bungsu dari 6 bersaudara dengan Ibunda otomatis berperan ganda sebagai Ibu sekaligus Ayah.

Umur 7 tahun masuk Sekolah Dasar (SD) Negeri Lontar Kecamatan Pengandonan, Kabupaten OKU, Sumsel. Hari pertama sekolah jalan kaki tanpa sepatu. Berlanjut hari-hari seterusnya sampai tamat alias selama sekolah di SD tidak pernah pakai sepatu ke sekolah.

Jajan pada jam istirahat? Jangan ditanya tentang itu, bisa dikatakan sama sekali tidak pernah. Jualan iya, jualan kue. Kue tradisional yang dibuat kakak perempuan.

Bahan baku kue tidak beli. Didapat dari hasil barter ikan rawa tangkapan. Setelah ikan rawa ditangkap dibawa ke pasar 16 Ilir Palembang lalu dibarter dengan bahan baku makanan khas Palembang dengan sebutan pepes Ketan. Kue pepes bahan bakunya beras  ketan, pisang, kelapa dan gula merah. Selanjutnya dibungkus daun pisang dan dimasak dengan cara dikukus. Setelah jadi, dijual keliling di Taman Ria Sriwijaya.

Jualan spidol juga. Untuk menghemat, pergi beli spidolnya jalan kaki. Lumayan menghemat Rp. 35 (tiga puluh lima rupiah). Kalau ndak jalan kaki butuh biaya Rp. 40 (empat puluh rupiah).

Untuk apa yang Rp. 5 (lima rupiah)? Untuk jajan minum es cendol segelas kecil plus pempek kecil sepotong di tengah perjalanan beli spidol.

Tamat SD masuk SMP, jalan kaki pulang pergi 16 km setiap hari ke lokasi SMP berada. Dan itu tetap tidak pakai sepatu, tidak ada uang untuk beli sepatu.

Melanjutkan SMA di Pelembang. Pakai sepatu. Sepatu jelek tentunya. Jelek sekali sebenarnya. Saking jeleknya, waktu ketemu sepatu orang lain yang sudah dibuang ke tong sampah kelihatan begitu bagusnya.

Dipungutlah oleh Firli remaja sepatu di tong sampah itu. Dibersihkan semampunya. Dilap agar kelihatan mengkilap. Besoknya serasa gagah ke sekolah pakai sepatu tong sampah tersebut.

Eh baru dipakai, ada yang mengakui kalau sepatu itu miliknya. Diserahkan. Kembali pakai sepatu lama.

Di hadapan orang, air mata jatuh ke dalam kata orang Padang, sebagai ungkapan rasa kepedihan dan kepiluan tak terhingga yang hanya bisa ditahan sendirian dan dijadikan cambuk pemacu semangat di dalam dada.

Di sudut perpustakaan sekolah, tempat menghabiskan waktu selama jam istirahat setiap hari, tak terasa buku yang dibaca basah kena tetesan air, agak banyak basahnya.

Ternyata itu tetesan air mata yang tak akan pernah terlupakan seumur hidup oleh seorang  yang kelak di pundaknya bertengger 3 bintang emas tanda perwira tinggi, Kabaharkam Polri, Komisaris Jenderal Polisi Firli Bahuri. Dan kini Ketua KPK RI Priode 2019-2023. rmol news logo article

Sebagaimana dituturkan langsung beliau kepada penulis pada suatu waktu. Penulis adalah partner pada Kantor Hukum E.S.H.A dan Partners dan Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat RI periode 2017-2022
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA