Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penundaan Pemilu Bagian dari Skenario Konspirasi?

OLEH: HERU SUBAGIA

Senin, 06 Maret 2023, 15:59 WIB
Penundaan Pemilu Bagian dari Skenario Konspirasi?
Ilustrasi/Net
MENJELANG Pilpres 2024 mesin politik partai mulai panas. Pihak penyelenggara pemilu, KPU, tidak kalah seru terlibat dalam dinamika politik 5 tahunan, menyiapkan dan menjalankan segala hal yang dibutuhkan suksesnya pelaksanaan pemilu 2024. KPU berusaha keras menyelenggarakan tahapan pemilu sesuai jadwal.

Hanya saja, agenda Pemilu yang sudah ditentukan oleh pemerintah justru terus mengalami gangguan, terus diterpa isu miring. Banyak pihak yang menginginkan pemilu diundur atau ditunda pelaksanaannya.

Patut diduga keterlibatan kekuatan tangan tidak terlihat (invisible hand) yang akan terus memaksakan kehendak untuk menunda atau bahkan menghalangi pelaksanaan pemilu sesuai jadwal. Heran juga berbagai isu dan ancaman menggagalkan pemilu justru intensitasnya semakin naik di detik-detik akhir persiapan pemilu sedang dilaksanakan.

Berdasarkan ruang lingkup isu penundaan pemilu yang terjadi sampai saat ini, terdapat dua hal dorongan utama yang menjadi sorotan tajam pencetus gagasan penundaan pemilu.

Pertama, penundaan pemilu tercetus dan didorong oleh political will dari elite politik dan pejabat negara. Kedua, isu penundaan pemilu didorong akibat putusan hukum dari PN Jakarta Pusat yang dijatuhkan ke KPU.

Tindakan kesalahan prosedural atau administrasi dalam tahapan seleksi peserta pemilu yang dilakukan oleh KPU menyebabkan Partai Prima gagal sebagai peserta partai Pemilu 2024.

Yang jadi pertanyaan, apakah isu penundaan pemilu akan terus menghiasi peristiwa politik menjelang Pemilu 2024? Apakah benar  isu dan caranya penundaan pemilu akan terus dipraktikkan, manakala ada kegagalan eksekusi, akan dicoba cara lain dan tetap menerus diulang sampai KPU tidak ada tenaga dan waktu lagi untuk melanjutkan tahapan pemilu?

Sebenarnya siapa sih dalang dalam rentetan peristiwa penggalangan isu penundaan pemilu? Apa motif mereka untuk menunda pemilu?

Tokoh Nasional Teriak

Gonjang ganjing isu perpanjangan pemilu kembali mencuat. Mantan Presiden SBY ikut serta mengomentari jika isu penundaan merupakan tindakan aneh perlu dicermati. Menyimak putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin (tentang Pemilu), rasanya ada yang aneh di negeri ini.

Banyak pikiran dan hal yang keluar dari akal sehat. Apa yang sesungguhnya terjadi? What is really going on (apa yang sebenarnya sedang terjadi), Begitu tweet akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono, Jumat (3/3).

Sementara Mahmud MD meyakinkan kembali bahwa Pemilu 2024 akan ditaati dan dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah resmi ditentukan.

Kata Mahmud MD, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat membuat sensasi yang berlebihan. Masak, KPU divonis kalah atas gugatan sebuah partai dalam perkara perdata oleh PN. Bahwa vonis itu salah, logikanya sederhana, mudah dipatahkan tapi vonis ini bisa memancing kontroversi yang bisa mengganggu konsentrasi. Bisa saja nanti ada yang mempolitisir seakan-akan putusan itu benar, ujarnya.

Dan kemungkinan elite partai juga akan bersuara sama tentang penolakan penundaan pemilu. Hanya saja menjadi lucu selevel menteri saja, tidak tahu bocoran sebenarnya siapa aktor yang bikin gaduh dengan terus meledakkan isu penundaan pemilu secara sistematis? Bukannya mereka mempunyai akses informasi dan jejaring intelijen yang bisa dimanfaatkan untuk menyadap dan memperoleh informasi akurat siapa di balik layar melenggangkan isu penundaan pemilu?

Pihak Pro Penundaan Pemilu

Isu penundaan pemilu jauh-jauh hari sudah digelembungkan oleh elite politik. Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) pernah mengutarakan pendapatnya berdasarkan komunikasi atau percakapan penundaan pemilu yang didapatkan di big data percakapan media sosial. Luhut memberikan argumen bahwa melalui big data tersebut disimpulkan secara umum masyarakat memberikan lampu hijau penundaan pemilu.

Isu penundaan pemilu kembali viral ketika sejumlah elite parpol mendukung penundaan pemilu dilaksanakan. Ketua partai seperti Muhaimin Iskandar dan Zulkifli Hasan juga memberikan sinyal jika mereka setuju pemilu ditunda.

Sejumlah petinggi partai dan juga pejabat tinggi negara tersebut berdalih jika pemilu layak ditunda minimal 2 tahun untuk memberikan perpanjangan waktu bagi pemerintah melaksanakan program dan agenda kerjanya yang terpotong akibat Pandemi Covid 19.

Pertanyaannya, mengapa para pihak pro penundaan pemilu pelakunya adalah elite politik yang sedang bekerja dalam lingkaran pemerintahan Jokowi?

KPU Melakukan Malpraktik

Kali ini KPU kena getahnya. Dituduh melakukan malpraktik administrasi. Dituduh melakukan kesalahan putusan tidak meloloskan salah satu parpol sebagai penggugat yakni Partai Prima.

Tuntutan penundaan pemilu sebagai produk hukum yang wajib dilaksanakan dan menyasar pihak KPU yang diduga melakukan kesalahan administrasi. Sehingga salah satu calon parpol peserta pemilu gagal maju sebagai bagian partai yang akan berlaga di pileg 2024. Dalam hal ini Partai Prima sebagai korbannya dan KPU sebagai pihak yang dipersalahkan.

PN Jakpus memenangkan Prima atas gugatan perdata mereka terhadap KPU

Dengan keputusan memenangkan gugatan dari partai Prima  tersebut KPU dihukum untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilihan Umum 2024 sejak putusan ini diucapkan dan melaksanakan tahapan Pemilihan Umum dari awal selama lebih kurang Dua ( 2) tahun Empat (4) bulan Tujuh (7) hari, bunyi diktum kelima amar putusan tersebut.

Teori Konspirasi

Secara umum pengertian teori konspirasi adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa (pada umumnya peristiwa politik, sosial, atau sejarah) adalah suatu rahasia dan sering kali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok orang-orang atau organisasi yang sangat rahasia.

Yang sangat aneh dalam kasus isu penundaan pemilu adalah celah masuknya lewat parpol yang telah gagal menjadi peserta pemilu 2024 oleh KPU. Putusan pengadilan dimenangkan Partai Prima oleh PN Jakarta Pusat dan berakhir dengan putusan penundaan pemilu 2 tahun 4 bulan 7 hari.

Ada yang aneh? Pertama Partai Prima bukan bagian dari partai pro pemerintah. Kedua, harusnya tuntutannya Partai Prima adalah bagaimana KPU bisa meloloskan mereka menjadi peserta pemilu, bukan justru menuntut pemilu ditunda.

Ketiga, partai ini ketuanya adalah mantan petinggi PRD. Partai ini seakan-akan didorong dan dijadikan proxy pro penundaan pemilu di luar radar dan pengaruh mereka.

Partai Prima hanya partai kecil, akan tetapi berhasil, sedikit kapitalisasi modal dan jaringan organisasi. Herannya justru Partai Prima membuat kejutan khusus. Ujung dari putusan PN Jakarta Pusat adalah penundaan pemilu.

Diduga ada skenario yang memakai teori konspirasi. Kita saat ini tidak tahu, siapa sebenarnya aktor utama dan dalang prahara penundaan pemilu. Selalu muncul secara liar dan mendadak, aktornya dijalankan secara acak dan melompat dan pihak yang bertanggung jawab selaku bergerak dan menghilang lagi.

Dalam game teori pemenangnya adalah sang hantu itu sendiri. Yang jelas, semua menjadi korban, pejabat dan orang pintar di negeri ini mendadak menjadi bodoh.

Kami yakin jika dalam skenario konspirasi tersebut pada akhirnya sukses dan segala peristiwa konspirasi politik menjadi bagian legitimasi politik, melegalkan pemilu ditunda.

Hasrat dan kemauan peserta konspirasi akan terpenuhi. Mereka sukses menjalankan berbagai operasi politiknya dan masyarakat pada akhirnya tidak sadar bahwa pada akhirnya mereka sudah berada dalam radar dan pengaruhnya.

Menang dan Kalah

Siapa yang menang dan siapa yang menjadi korban dalam konspirasi penundaan pemilu? Pemenangnya jelas adalah pihak yang meraih keuntungan politik dan ekonomi melalui agen atau turunannya di berbagai lembaga resmi, Parpol dan LSM.

Korbannya yang paling parah adalah rakyat dan korban berikutnya adalah pejabat negara atau kepala negara yang terlibat dalam konspirasi. Tetapi akhirnya tetap menjadi korban karena tuntutannya tidak terpenuhi atau bahkan dijerumuskan dalam ranah hukum dan pengadilan rakyat.

Konspirasi Global

Dalam kondisi ideal saat ini, para aktor konspirasi menginginkan pemilu ditunda atau diundur. Kondisi paling nyaman dan ideal mereka dalam habitat dan ekosistem politik yang tidak pasti dan labil. Ketidakpastian Pemilu 2024 menjadi sarana mengunci sistem sosial dan politik tanah air. Dengan cara tersebut, pengkondisian target dan sasaran menjadi lebih mudah tercapai dan terkontrol.

Mungkin saja, stakeholder Bangsa ini lupa jika kita saat ini sudah masuk dan terperangkap dalam sistem dan jaringan konspirasi global. Wajar saja anak bangsa ini saling menuduh dan mengalahkan carut marutnya kondisi politik dan sosial saat ini.

Kita sebenarnya harusnya berhati-hati dalam permainan konspirasi global. Patut curiga juga jika kita sudah terjebak dan masuk dalam wilayah permainannya.

Isu penundaan pemilu bisa jadi produk dan bagian dari agenda mereka mengadu domba anak bangsa. Mereka menginginkan kita tercerai-berai, sementara mereka akan mengisap dan menghabisi kekayaan dan potensi ekonomi SDA dan SDM Indonesia. rmol news logo article

Penulis adalah Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA