Tahun ini, HPN diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara. Presiden RI Jokowi hadir secara fisik di acara yang mengabadikan hari lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 9 Februari 1946, 77 tahun lalu.
Sebelumnya, lantaran pandemi Covid19, dua tahun berturut- turut peringatan HPN hanya dihadiri Presiden secara virtual. Yaitu HPN di Jakarta 2021dan HPN 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
New York Fashion Week Saya dan tim brand fesyen Kami. yang akan tampil di New York Fashion Week ( NYFW) tiba di Baltimore Rabu (8/2) malam (Indonesia Kamis (9/2) pagi) setelah menempuh perjalanan mobil empat jam dari New York. Jarak New York - Baltimore 325 km. Tim Kami. Kamis diterima Ibu Ayu Rosan Roeslani di KBRI Washinton DC, satu jam perjalanan dari Baltimore.
Presiden Makan Duren Bareng
Di kota pelabuhan besar AS ini, kami transit menginap di rumah seorang kawan, Ernasari Glickman diaspora Indonesia asal Medan. Begitu tiba di rumah Sari bermarga Dalimunte itu, live streaming
peringatan HPN pun dimulai.
Saya menonton acara itu sampai habis. Menyimak sejak Ketua Umum PWI Pusat Atal Depari berpidato selaku penanggung jawab HPN. Sambutan Gubernur Sumatera Utara Eddy Rahmayadi, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, hingga amanat Presiden Jokowi. Semua bagus. Mengakui peran pers dan mengharapkan pers Nasional tetap on the track .Independensi pers, menjadi tema sentral lebih-lebih memasuki Pemilu Indonesia tahun 2024.
Tentu saja itu harapan yang tidak mudah, lebih sering berbanding terbalik dengan kenyataan. Itulah realita pers di Tanah Air, juga di negara kampiun demokrasi, Amerika Serikat. Hampir tidak ada yang baru, setiap HPN selalu begitu.
Setidaknya lima tahun terakhir karena " tsunami" disrupsi dan persoalan kedigdayaan flatform digital asing. Soal itu menjadi tema daur ulang di seminar dan konvensi media di HPN.
Mengingatkan ucapan satir Naga Bonar :" Berunding, berunding tapi Belanda datang juga." Tetapi kita tetap harus memelihara semangat. Mudah-mudahan tsunami tidak berakibat buruk bagi dunia pers kita.
Tidak bisa diingkari lebih seribu insan pers dari berbagai provinsi di Indonesia yang menghadiri HPN di Medan tetap menunjukkan semangat untuk melakukan perlawanan. Tak hanya insan pers tetapi juga Presiden Jokowi, menteri, pejabat tinggi negara dan tokoh pers,bahkan menyempatkan menginap di Medan demi HPN.
Saya melihat foto Presiden bersama insan pers bersuka ria makan durian Medan Si Bolang bareng wartawan Foto suasana itu diposting teman-teman di Group Whats App wartawan membuat rasa haru semakin membuncah. Terkenang peristiwa 77 tahun lalu ketika tokoh- tokoh pers berkumpul di Solo mendeklarasikan pembentukan organisasi wartawan Indonesia ( PWI), kurang setahun setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan Indonesia 17 Agustus 1945.
Mengapa ke AS ? Wartawan senior Hendry Bangun benar. Dalam tulisannya mengenai HPN 2023 Medan dia "menggugat" wartawan yang memilih bepergian ke LN daripada ke HPN Medan. Saya membaca tulisan itu ketika baru sudah di New York. Duh, rasanya dia menyasar saya. Di Medan juga mantawan wartawan Harian Kompas dan anggota Dewan Pers mendeklarasikandirinya untuk Ketua Umum priode yad. Hendry yang pernah menjadi Sekjen PWI memang cukup layak untuk Ketum PWI Pusat.
Sebelumnya, saya memang sudah mengkonfirmasi kehadiran di HPN Medan. Apalagi dalam agenda tanggal 7 Februari saya akan memimpin pertemuan Ketua Dewan Kehormatan PWI seluruh Indonesia. Namun, mendadak saya batalkan karena ke Amerika.
Saya juga mengikuti pertemuan itu berlangsung sukses dipimpin Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Sasongko Tedjo, bersama Raja Pane, Asro Kamal Rokan, dan Tri Agung.
Mereka berhasil membuat seruan yang intinya, etika dan moralitas adalah hal terutama bagi wartawan dan dalam menjalankan roda organisasi. Yang bikin saya merasa bersalah saat melihat banner besar acara yang memasang foto saya juga sebagai latar belakang.
Mohon maaf sebesarnya. Kepada rekan yang bertanya langsung, saya sampaikan alasan secara apa adanya mengapa ke Amerika Serikat. Putera saya dr Yassin Mohammad dan istrinya dr Abigail Audity yang mengelola Klinik Keluarga Indonesia, Bamed , anak perusahaan CeknRicek Group, menjadi sponsor brand modest Kami. Salah satu dari tujuh brand fesyen Indonesia yang akan tampil di New York Fashion Week.
Tujuh brand Indonesia : Kami.,Buttonscarves, Zeta Privé, AM by Anggiasari, Lenny Hartono, Nada Puspita, dan Ayu Dyah Andari x BT Batik Trusmi.
Tahun ini, New York Fashion Week dilangsungkan di Spring Studio 9-14 Februari 2023.
Merupakan pagelaran pekan mode yang bergengsi dan kiblat dunia fesyen, salah satu dari "empat besar" dunia (bersama dengan Paris, London, dan Milan).
Sesuai agenda, tujuh brand Indonesia itu akan meluncur di runway NYFW pada tanggal 13 Februari sebagai bagian dari Indonesia Now. Kami. membawakan modest koleksi Charaka yang terinspirasi dari kekayaan lokal, yaitu Kain Tapis Lampung.
Desainer Indonesia tidak pernah absen mengikuti pekan mode itu, dua kali setahun, musim dingin ( winter) dan panas/ semi ( summer). Atau setiap September dan Februari. Kami. punya obsesi yang sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk menjadi pusat fashion modest dan muslim dunia. "New York Fashion Week 2023 menjadi target baru Kami. demi mewujudkan cita-cita bersama tersebut," kata Afina Candarini dari Kami.
Semoga kesertaan brand Indonesia benar - benar menarik perhatian dunia. Maklumlah. Ini pekan mode dunia. Setiap tahun sekitar 100 desainer mempresentasikan koleksi terbarunya.
Selain peragaan busana dan karya desainer, juga yang paling ditunggu dari pekan mode adalah kehadiran para selebriti dunia yang sedang naik daun. Tahun lalu misalnya, pekan mode itu dibuka dengan show dari Proenza Schouler dan ditutup dengan runway show Tom Ford.
Begitu selalu NYFW. Di dalam kegiatan fashion dunia yang sangat meriah itulah desainer Indonesia akan tampil merebut perhatian. Produk Kami. berupa busana Muslim yang tentu memerlukan perjuangan keras untuk bisa diletakkan di dalam peta mode dunia.
Tantangan ini yang meluluhkan saya untuk akhirnya memutuskan ke negeri Paman Sam. Terutama untuk membantu talenta muda dari Kami. mengumpulkan informasi demi mencapai tujuan idealnya dan seluruh brand Indonesia.
Dirgahayu Pers Nasional. Selamat untuk misi Indonesia Now.
BERITA TERKAIT: