Tentu, kades Poto Tano Muhammad Nur membuka peluang baru dalam merespons program MAHADESA. Sebagai pembuka, Kades Poto Tano merencanakan kegiatan Paralayang Pulau Kenawa pada tanggal 26-28 Agustus 2020, sebagai bagian dari perayaan HUT ke-75 RI.
Peserta direncanakan hadir dari Jawa Timur, Bali, dan NTB. Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat direncanakan hadir di kegiatan paralayang ini.
Menariknya, Pulau Kenawa memiliki nilai estetika yang sangat luar biasa. Khasnya eksotik. Nilai wisatanya sangat menjanjikan. Karena Pulau Kenawa berada di tengah, apabila menyeberang kapal feri, kita melihat Pulau Kenawa penuh hamparan Savana.
Kades Poto Tano Pak Muhammad Nur, bercita-cita memberikan dampak kesejahteraan atas keberadaan Pulau Kenawa. Karena, keberadaan pulau Kenawa menyimpan banyak sekali kekayaan Nusantara yang harusnya bisa dibudidayakan dan dikenalkan kepada masyarakat.
Perjalanan menuju ke Pulau Kenawa dari Pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur yang menempuh 1-2 jam perjalanan menuju Pelabuhan Poto Tano di Sumbawa Barat.
Pelabuhan Poto Tano akan melihat pemandangan Pulau Kenawa yang banyak nilai estetika dan keindahan alam yang alami seperti airnya yang masih biru dan jernih, walaupun terdapat di pelabuhan utama di pulau ini.
Nelayan Pulau Kenawa pun sangat ramah dan bersahabat. Dengan pekerjaan sehari-hari menangkap ikan dan juga beternak, mereka membuat pemukiman di sekitar pelabuhan dengan rumah-rumah yang dibangun di atas air.
Pulau Kenawa menyuguhkan pemandangan alam berupa perbukitan, hamparan padang savana, juga birunya air laut pantai. Gradasi warna lautnya cantik, airnya juga bening, bersih dan tenang.
Banyak hal yang bisa dilakukan di Pulau Kenawa, mulai dari berenang di pantai, snorkeling, bahkan berkemah di sela-sela padang rumput. Untuk menyeberang ke Pulau Kenawa harus menyewa perahu dengan tarif Rp 350.000-Rp 400.000 untuk perjalanan pulang pergi tanpa batas waktu.
Pak Kades Poto Tano Muhammad Nur membuka harapan dan masa depan di Pulau Kenawa. Karena, sangat memikat wisatawan untuk berkunjung. Bahkan, di bagian Sumbawa Barat terdapat pulau kecil tidak berpenghuni. Pulau tersebut bernama Kenawa.
Tentu, kekuatan program MAHADESA sebagai modal dasar bagi pemerintah desa Poto Tano untuk kembangkan ekonomi ekowisata daerah dengan menggerakkan seluruh pelaku usaha baik oleh BUMD ataupun BUMDES, yang dalam 6 tahun terakhir menjadi ikon baru gerakan pembangunan ekonomi pedesaan, untuk mengelola dan mendapatkan keuntungan dari potensi market tersebut.
Proses pembangunan ekonomi ekowisata daerah Kenawa Poto Tano tidak terlepas dari membangun rencana infrastruktur ekonomi yang menjadi pondasi bagi pelaku usaha seperti BUMD, BUMDES, dan wirausaha lokal dalam hal akses market, distribusi,
financing, dan integrasi market pariwisata dalam skala yang sangat besar.
Tentu, program MAHADESA terintegrasi dengan ekowisata Poto Tano, maka dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Desa Poto Tano menjadi lebih baik dan mampu menciptakan lapangan kerja baru.
Selain itu, harus di dorong adanya kesadaran dari masyarakat Desa Poto Tano untuk mengelola dan menjaga pulau kenawa sebagai aset yang menguntungkan di wilayah mereka.
Tentu, yang dibutuhkan Pulau Kenawa, adanya pembangunan infrastruktur market ekonomi pariwisata. Lagi pula, bisa mewajibkan keterlibatan teknologi digital sebagai
framework distribusi informasi. Tanpa di-
support oleh sistem digital, sangat sulit mengintegrasikan Pulau Kenawa sebagai ekosistem market pariwisata yang
manageable dan terkontrol dengan baik.
Terintegrasinya dengan program MAHADESA dalam mengembangkan pembangunan ekonomi ekowisata Poto Tano untuk daerah dengan menjadikan dengan ujung tombak perusahaan daerah, seperti BUMD Provinsi, Kabupaten, hingga BUMDES, sebagai pelaku langsung yang me-
manage seluruh potensi bisnis pariwisata.
Jelas, Pariwisata Pulau Kenawa Poto Tano perlu dibangun, meliputi: hotel dan penginapan, kuliner, transportasi lokal, cendera mata dan produk kerajinan yang bisa dijadikan oleh-oleh para wisatawan.
Dengan cara pembangunan di atas, tentu akan lengkap yang bisa disajikan dalam menu khusus pariwisata sebagai
e-commerce pariwisata. Karena, industri pariwisata Pulau Kenawa Poto Tano yang berpeluang menyerap tenaga kerja lokal sehingga dapat dikembangkan berdasarkan
demand yang ada dan dipasarkan lebih efektif melalui
e-commerce pariwisata NTB yang terintegrasi dengan infrastruktur ekonomi digital yang memiliki jaringan market lebih besar.
E-commerce pariwisata Pulau Kenawa Poto Tano sangat membantu setiap wisatawan yang datang, sehingga tidak sulit menemukan lokasi wisata, kuliner, cendera mata, dan eksplorasi Pulau Kenawa lebih lengkap. Akhirnya, digitalisasi Pulau Kenawa Poto Tano akan memberikan dampak pertumbuhan industri pariwisata yang signifikan.
Penulis adalah Pendiri Teluk Saleh Institute (TSI)
BERITA TERKAIT: