Sebagaimana dulu Bung Karno mendirikan PNI (yang merupakan cikal bakal PDIP) bertujuan membebaskan rakyat dari berbagai ketertindasan dan penjajahan.
Momentum kebangkrutan nasional ini sangat penting untuk dijadikan lahan buat mendulang simpati rakyat, dan dijadikan ladang amal oleh Megawati dan PDIP. Sebagaimana dulu Sukarno juga mengamalkan hidupnya untuk bangsa.
Pilihan sikap untuk berdiri paling depan menyelamatkan rakyat dan negeri adalah sangat penting kalau PDIP tidak ingin ditinggalkan simpatisan dan perolehan suaranya musnah di Pemilu 2024 mendatang. Dan siapapun figur capres yang akan diajukan PDIP di 2024 dipastikan bakal ditolak rakyat.
Kalau PDIP dan Megawati hanya sekadar jadi penonton di tengah kebuntuan persoalan yang sangat besar ini, maka akan semakin membekaskan luka & trauma yang sangat mendalam di hati dan memori kolektif publik.
Keinginan mayoritas rakyat dan berbagai elemen pro demokrasi untuk mengubah sistem kepartaian dan mengubah ketentuan presidential threshold yang sangat oligarkis serta membelenggu figur berpotensi untuk memimpin bangsa, niscaya akan menjadi kenyataan.
Sebab penguasa negeri ini hari ini lahir dari sistem yang sangat oligarkis. Yang terbukti hanya menjadikan bangsa dan negeri ini berantakan.
Penulis adalah wartawan senior
BERITA TERKAIT: