Konsep upacara yang dikemas dengan singkat dan sederhana itu berlangsung sangat khidmat, menurut pengakuan dari Bapak Bambang Setiabudi selaku wakil ketua panitia pada saat memberikan laporan kegiatan dalam acara puncak di panggung hiburan di hari yang sama pada malam harinya, ketika beliau mewakili Ketua Panitia Bapak Andi Sofiandi dikarenakan kondisi fisik yang kurang memungkinkan untuk naik panggung, menuturkan bahwa sudah 20 tahun lebih tidak pernah hormat kepada Sang Saka Merah Putih.
Bahkan, sambil terbata-bata ketika penulis melihat mata Bapak Bambang Setiabudi pun berkaca-kaca ketika menuturkan itu menggambarkan realita sesungguhnya keadaan dalam masyarakat kita, getaran itu pun tidak bisa terbendung oleh penulis yang saat itu bertugas menjadi seksi acara, serasa haru dan merinding dan hal yang sama mata pun mulai berkaca-kaca oleh air mata yang tak terbendung.
Dalam amanatnya pembina upacara yang juga menjabat sebagai Ketua RW, Bapak Arianto Nurdin mengawalinya dengan salam kemerdekaan sebanyak tiga kali dan dengan penuh semangat yang berapi-api, lantang, keras dan menggelegar hingga diikuti oleh semua peserta upacara sekitar 350 warga dari anak anak hingga orang tua dengan penuh semangat.
Hal inilah yang membuat saya ingin berbagi apa yang dirasakan, perlu kita akui semua jangankan hormat kepada bendera Sang Saka Merah Putih, dalam memasang bendera di depan rumah pun ketika hari nasional terutama hari kemerdekaan bangsa seharusnya sudah menjadi kesadaran dan tidak perlu untuk diingatkan.
Sebuah ide yang sangat luar biasa dari seorang Ketua RW yang saat itu bersikukuh harus mengadakan upacara. Oleh karena semangatnya itulah saya sebagai seksi acara dengan kepercayaan diri siap untuk menyukseskan acara tersebut.
Dalam bagian rangkaian kegiatan semarak kemerdekaan yang dilaksanakan oleh warga RW 17 Harapan Indah tersebut diadakan acara-acara di antaranya acara perlombaan, festival
kuliner dan panggung hiburan.
Selain sekitar 350 warga yang hadir dan mengikuti upacara tersebut hadir juga Bapak Rudy yang menjabat sebagai Wakil Ketua FKRW (Forum Komunikasi Rukun Warga) se-Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, bertugas dengan membacakan teks proklamasi dengan sangat lantang dan dengan intonasi yang jelas, penuh penghayatan dan menampakkan aura jiwa nasionalisme yang mengalir dari seorang Bapak Rudy.
Rangkaian acara yang dipersiapkan dengan waktu yang sangat singkat itu tak luput dari jasa seorang tokoh masyarakat Bapak Burhan yang telah menyediakan waktu dan rumahnya sebagai
home base panitia.
Yang lebih menakjubkan dari semua rangkaian kegiatan semarak kemerdekaan itu ialah diadakannya lomba lingkungan RT karena yang menjadi dewan jurinya adalah Bapak Lurah Pejuang yaitu Bapak H. Isnaini yang mau turun ke lapangan ke seluruh wilayah RW 017 yaitu dari RT 01 sampai dengan RT 17 bersama tiga dewan juri lainnya yang juga dari staf kelurahan.
Kemudian rangkaian kegiatan tersebut ditutup dengan acara membagikan hadiah lomba dan
doorprize di antaranya tiga unit sepeda dalam acara panggung hiburan yang dihadiri sekitar 500 warga RW 17.
Awal yang baik bagi kita semua dalam membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme kepada generasi muda dari masyarakat kita. Dari akar rumput tumbuh menjadi pohon besar yang kokoh.
Salam merdeka.... Merdeka!! Merdeka!! Merdeka!!.
[rus]Antonius WidyantoroWarga Harapan Indah
BERITA TERKAIT: