Bisa kita bayangkan bagaimana para petinggi parpol menjelang pendaftaran para calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk melawan petahana, membuat masyrakat Jakarta heboh tegang dan harap-harap cemas karena warga Jakarta berharap kepada parpol-parpol untuk memunculkan lawan yang serius bisa menumbangkan sang petahana yang psikopat. Dan saya yakin bukan hanya Jakarta yang menanti tapi rakyat Indonesia yang menunggu.
Harapan tinggal harapan, mimpi untuk mendapatkan pemimpin Jakarta yang mampu melawan petahana terkubur jauh, dominasi kekuasaan dan uang melebihi segalanya, bicara idealisme kebangsaan hanya tinggal dongeng sebelum tidur. Tiga tokoh bangsa kita sudah sudah menjadi ayam sayur yang tidak berdaya demi kekuasaan kelompoknya dan pribadinya.
Jakarta dihadapkan pada pilhan yang membuat kita semua terkaget-kaget, apakah ini serius untuk melawan petahana, sementara secara elektabilitas mereka sama sekali jauh di bawah petahana. Pertanyaannya apakah yang dimajukan oleh koalasi-koalisi parpol ini mampu menumbangkan rezim ini, soalnya saya dengar ketika diumumkan nama-nama cagub dan cawagub ini sang psikopat bersama temannya sedang tertawa gembira sambil minum bir kesukaannya, dan para taipan yang berani mengeluarkan uangnya triliunan pun tersenyum-senyum karena keuntungan besar akan mereka dapatkan nantinya. Dan Sang Jokodok sangat puas hatinya, lagi-lagi rakyat ditipunya dan diperdaya demi menjaga kekuasaannya saat ini.
Inilah pil pahit yang harus diterima oleh warga Jakarta, pil pahit yang harus ditelan oleh warga Jakarta, kita rakyat Jakarta seolah-olah barang mainan yang dipaksa menerima tanpa bisa melawan, baik secara argumentasi maupun secara phisik. Terpaksa pil pahit ini kita telan, kita hadapi, dengan segala konsekuensinya, dengan catatan cagub dan cawagub yang akan kita pilih di luar petahana mau membuat janji dengan rakyat, janji yang bukan hanya sekedar janji tapi janji yang wajib dilaksanakan dan diwujudkan demi rakyat Jakarta.
Janji-janji itu berisi poin penting seperti kasus-kasus yang dihadapi petahana, reklamasi dikembalikan kepada nelayan dan rakyat jelata, pembangunan rumah untuk rakyat miskin dan lain-lain. Kontrak politik atau janji politik ini harus disaksikan rakyat Jakarta di hadapan notaris, dan kami siap mengawal kontrak/janji politik ini.
Untuk itu kami menunggu cagub dan cawagub yang siap membuat perjanjian ini, dan Insha Allah kami bersama rakyat Jakarta akan berjuang memenangkannya.
Rapatkan barisan dan luruskan niat kita untuk menyingkirkan si psikopat dari tanah Jakarta, amin.
Semoga Allah SWT melindungi dan menjaga Jakarta dari tangan orang-orang yang dzolim.... amin.
Jakarta, 24 september 2016
[***]JamranAktivis Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (Amju)
BERITA TERKAIT: