Banjir selalu menjadi fenomena tahunan yang selalu menjadi bahasan para elit pemangku kebijakan dan para pengamat serta para korban yang dari waktu ke waktu selalu menerima kenyataan pahit ini. Tidak sedikit korban nyawa maupun harta benda yang hilang dari musibah ini, namun perdebatan tentang banjir sampai saat ini selalu menghiasi ruang TV dan media massa yang ada.
Mengatasi banjir tentu tidak cukup lewat pendekatan teoritis semata tanpa ada langkah nyata, langkah nyata juga tidak elegan dengan hanya saling menyalahkan satu pihak dengan pihak yang lainnya. Sudah menjadi ketentuan alam jika air mengalir dari tempat yang tinggi menuju daratan yang lebih rendah, dan air akan meluap jika ada saluran yang tersumbat. Menyalahkan Pemkab Bogor atau Depok semata dalam kejadian ini bukanlah tindakan yang arif dan sepertinya kurang bijaksana. Akan tetapi duduk bersama dalam mencari solusi atas penyelesaian musibah ini jauh lebih penting untuk menemukan persepsi yang sama dalam menjaga aliran sungai serta pembagian tugas dan wewenang pada masing-masing wilayah terhadap tanggung jawabnya. Koordinasi dengan wilayah penopang Jakarta menjadi penting agar solusi dapat ditemukan dengan baik.
Bicara tentang alam sebenarnya tidak perlu menggunakan teori yang rumit, teori alam hanya sederhana saja. Jika kita dapat menjaganya dengan baik dia akan menjadi sahabat yang baik pula bagi kita. Namun jika kita tidak pandai menjaganya maka ia akan menjadi musibah yang siap mengancam keberlangsungan kehidupan kita.
Harapan masyarakat terhadap Jokowi sebagai Gubernur DKI tinggi sekali agar persoalan banjir dapat diatasi, harapan tersebut sangat beralasan karena saat pencalonan beliau sebagai Gubernur DKI saat itu ada janji kampanye yang beliau sampaikan. Hal itu diperkuat lagi dengan liputan media massa terhadap langkah yang ditempuh Jokowi setelah beliau menjadi gubernur. Bak pahlawan yang sudah lama dinanti, Jokowi hadir tampil ke tengah masyarakat yang selalu dielu-elukan. Begitulah kesimpulan ketika kita melihat tayangan media baik cetak maupun elektronik dalam mencitrakan beliau.
Namun apa yang terjadi saat ini, inilah yang disebut hukum alam, karena alam tidak mengenal pencitraan. Bahkan alam juga tidak bisa dibohongi, musibah datang dengan ketentuannya sendiri. Jika kita dapat memperlakukan alam dengan baik, dia pun dapat menjadi kawan yang baik. Jika kita zolim terhadap alam dia akan menjadi malapetaka buat kita.
Semoga Jokowi dapat mengatasi persoalaan ini dengan baik. Dengan menggandeng daerah penyokong Ibu Kota dalam mencari solusi terhadap penyelesaian masalah banjir tentunya kita dapat berharap agar banjir bisa diminimalisir untuk masa yang akan datang. Sikap tegas Jokowi dalam menegakkan aturan dengan memberi sanksi pada masyarakat yang membuang sampah sembarangan harus beliau lakukan, dan didukung pula dengan program-program lain tentunya.
Tara Pradana,
Hp: 08960173xxxx
Jatibening, Bekasi
Jawa Barat