Rombongan Wapres Gibran berangkat dari Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat pagi, 21 November 2025.
Setelah menempuh penerbangan hampir 11 jam, Gibran dijadwalkan tiba di Bandara Internasional O.R. Tambo, Johannesburg, untuk mengikuti rangkaian agenda KTT G20.
Di forum para pemimpin dunia itu, Gibran akan menyampaikan pidato mewakili Presiden Prabowo dan menegaskan posisi Indonesia terhadap isu-isu global, mulai dari ekonomi, stabilitas geopolitik, hingga transisi energi.
Selain sesi pleno, ia juga direncanakan menggelar sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin negara sahabat guna memperkuat kemitraan strategis Indonesia.
Penugasan Wapres ini pun disorot analis komunikasi politik Hendri Satrio. Hensat, sapaan akrabnya, menilai keputusan Prabowo bisa dibaca sebagai upaya memberi panggung internasional bagi Wapres muda tersebut.
"Prabowo mungkin ingin memberikan kesempatan pada Gibran membuktikan kualitasnya sebagai Wapres," ujar Hensat seperti dikutip redaksi lewat akun X miliknya, Jumat, 21 November 2025.
Meski demikian, Founder Lembaga Survei Kedai Kopi itu mengajukan pertanyaan reflektif mengenai urgensi dari pengujian kualitas tersebut.
"Pertanyaannya, bila benar, mengapa harus ada pembuktian kualitas?" sambungnya bertanya-tanya.
Penugasan ini disebut-sebut merupakan langkah politik yang tidak sederhana. Namun, sebagaimana disampaikan Hensat, langkah ini sekaligus membuka ruang interpretasi baru mengenai dinamika kepemimpinan nasional dan strategi politik pemerintahan.
BERITA TERKAIT: