Kedua dokumen yang masih terdengar asing itu berisi rencana besar Indonesia untuk melawan perubahan iklim dan melindungi rakyat dari dampaknya.
National Adaptation Plan (NAP) atau Rencana Adaptasi Nasional merupakan rencana 'tahan banting' dari bencana yang menjadi buku panduan siaga bencana iklim yang dirancang Indonesia.
"Isinya adalah strategi jangka panjang untuk membuat kita semua lebih 'tahan banting' terhadap cuaca ekstrem," kata Hanif dalam keterangan tertulis, Minggu 16 September 2025.
Dia menjelaskan bahwa NAP memastikan pemerintah fokus pada hal-hal penting yang terancam oleh perubahan iklim, seperti air bersih. Bagaimana agar masyarakat tidak kekurangan air saat musim kemarau panjang.
Kemudian soal pangan, bagaimana agar sawah dan kebun tetap panen meskipun cuaca tidak menentu. Bidang kesehatan, bagaimana mencegah penyakit yang muncul akibat perubahan iklim.
"Infrastruktur, bagaimana membangun jalan, jembatan, dan rumah yang kuat menghadapi banjir atau badai," ucapnya.
Menteri Hanif menegaskan bahwa NAP ini dibuat dengan melibatkan banyak pihak, termasuk kelompok yang paling rentan seperti penyandang disabilitas.
"Ini adalah bukti bahwa rencana ini benar-benar untuk semua orang," kata dia.
Dokumen kedua adalah Second Nationally Determined Contribution (SNDC) atau Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional versi Kedua, yakni janji Indonesia mengurangi polusi.
"SNDC adalah janji resmi Indonesia kepada dunia untuk mengurangi polusi gas rumah kaca (penyebab utama pemanasan global)," kata Hanif.
Manfaatnya, dokumen SNDC berisi target yang jelas, meliputi udara lebih bersih. Indonesia berjanji akan mengurangi polusi sebesar 12% di bawah level tahun 2019 pada tahun 2035.
PBB diwakili oleh Simon E. Stiell memuji langkah Indonesia ini. Mereka melihat SNDC sebagai contoh nyata bagaimana sebuah negara bisa punya rencana ambisius untuk lingkungan, bahkan di tengah transisi pemerintahan.
Penyerahan kedua dokumen itu di COP30 Brasil juga menegaskan bahwa Indonesia tidak lagi hanya berjanji.
"Kita (Indonesia) sudah punya rencana detail (NAP) dan target yang jelas (SNDC) untuk melindungi rakyat dan bumi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: