Disampaikan Ahmad Muzani, menjadi suatu kehormatan bagi dia atas penghargaan yang diterimanya di tanah yang disebutnya sebagai “bumi Gurindam yang bersejarah.”
“Saya berdiri di bumi Gurindam yang bersejarah, saya menerima gelar amanah yang luhur, berupa gelar adat Datuk Sri Diwangsa Wiraperdana,” kata Muzani.
Ia menegaskan, gelar tersebut bukan sekadar simbol, melainkan amanah yang membawa tanggung jawab moral dan kultural yang besar.
Muzani menyinggung nilai-nilai luhur peradaban Melayu yang tumbuh dari Kepulauan Riau yang ia sebut sebagai jantung peradaban Melayu, tempat lahirnya karya besar Raja Ali Haji, Gurindam Dua Belas.
“Karya ini bukan hanya warisan sastra, namun merupakan konstitusi moral bagi orang-orang Melayu yang nilai-nilainya sampai sekarang masih sangat relevan,” tuturnya.
Muzani mengutip salah satu pesan dalam pasal kelima Gurindam Dua Belas yang menurutnya sangat penting dalam membangun karakter bangsa.
“Dalam pasal kelima misalnya, Raja Ali Haji berpesan dengan sangat tegas, Jika hendak mengenal orang berbangsa, lihat kepada budi dan bahasa,” ujarnya.
Ia menekankan, pesan tersebut mengajarkan bahwa kemuliaan seseorang tidak diukur dari jabatan, harta, atau kekuasaan, tetapi dari budi pekerti dan tutur kata yang santun.
“Pesan ini mengingatkan kita bahwa kemuliaan seseorang diukur bukan dari harta, kekuasaan, bahkan tahta, melainkan dari budi pekerti dan tutur kata yang santun dan beradab,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: