Tanpa APBN, Aguan Siap Serah Terima 250 Rumah Gratis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 28 Oktober 2025, 15:27 WIB
Tanpa APBN, Aguan Siap Serah Terima 250 Rumah Gratis
Proyek pembangunan 250 unit rumah gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. (Foto: Dok. Agung Sedayu Group)
rmol news logo Konglomerat Sugianto Kusuma atau yang akrab disapa Aguan, melalui bendera usaha Agung Sedayu Group (ASG) menuntaskan pembangunan 250 unit rumah gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 

Proyek yang berlokasi di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, ini dijadwalkan akan diresmikan pada 31 Oktober 2025.

Inisiatif Aguan ini menjadi contoh bagaimana kolaborasi yang baik bisa dibangun di antara sektor swasta dan pemerintah. 

Apalagi, program rumah gratis ini sama sekali tidak menggunakan dana APBN, yang menjadi bukti nyata bahwa komitmen sosial para pengusaha besar mampu meringankan beban negara.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, meski dananya sepenuhnya berasal dari kocek ASG, proses seleksi penerima akan berjalan ketat dan transparan layaknya program pemerintah.

Kementerian PKP secara khusus menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memverifikasi data penerima untuk memastikan bantuan benar-benar jatuh ke tangan warga yang paling membutuhkan dan sesuai kriteria MBR, sehingga terhindar dari segala potensi penyelewengan.

“Walaupun itu kita yang fasilitasi, tapi kita menghormati negara ini. Jadi kita undang BPS-nya untuk bagaimana menentukan kriteria,” jelas Ara dalam keterangan tertulis, Selasa 28 Oktober 2025.

Kata dia, transparansi ala pemerintah ini menjadi guarantee integritas dalam proyek corporate social responsibility (CSR) raksasa ini.

Adapun peresmian penyerahan kunci rumah nantinya akan melibatkan Bupati Tangerang mengingat lokasi lahan berada di wilayah tersebut.

Inisiatif luar biasa dari Aguan ini sekaligus memperkuat keyakinan pemerintah bahwa sektor perumahan adalah motor penggerak ekonomi yang paling efektif dan inklusif. 

Pembangunan satu rumah subsidi saja, kata Ara, dapat menciptakan minimal lima lapangan kerja, mulai dari tukang hingga kenek. 

Dengan target ambisius 350 ribu unit rumah subsidi pada 2025, potensi lapangan kerja yang tercipta hanya dari sisi konstruksi bisa mencapai 1,65 juta.

Tidak hanya itu, geliat konstruksi memicu permintaan masif bahan material seperti semen, pasir, kayu, cat, dan keramik. 

Rantai ekonomi ini akhirnya menggerakkan industri besar, pabrik, hingga UMKM seperti warung-warung kecil yang dikelola ibu-ibu di sekitar lokasi proyek sebuah multiplier effect yang tak terbantahkan.

Adapun rumah yang dibangun bertipe 36 di atas lahan seluas 60 meter persegi (6x10 meter). Setiap unit dilengkapi dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang keluarga, dan dapur. Desain rumah bergaya minimalis bernuansa abu-abu ini dibuat inklusif dan ramah lingkungan (hijau) bagi MBR.

Untuk keamanan dan kenyamanan penghuni, akses keluar masuk perumahan menggunakan sistem one gate. 

Selain itu, fasilitas umum yang disiapkan ASG tidak main-main, meliputi taman, masjid, lapangan serbaguna, dan sekolah. Keseriusan Aguan dan ASG dalam memberikan hunian layak dengan fasilitas lengkap layak mendapat apresiasi tinggi.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA