Menurut Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, keputusan ini diambil sebagai langkah mitigasi agar kekacauan penyelenggaraan haji 2025 tidak terulang.
“Dulu musim haji 2025 memilih 8 syarikah dan kekacauannya luar biasa. Untuk memitigasi agar tidak terulang peristiwa, maka kami meminimalkan jumlah syarikah,” ujar Dahnil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.
Keputusan tersebut merupakan hasil usulan dan pembahasan bersama dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
"Akhirnya setelah diskusi panjang dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, kami bersepakat menunjuk hanya dua syarikah,” jelas mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.
Dahnil menambahkan, dari total 66 syarikah yang mengikuti proses lelang, hanya dua yang dipilih karena dinilai paling layak dan memiliki rekam jejak terbaik.
"DPR juga bersepakat, semuanya punya masalah masing-masing, ada yang sangat krusial masalahnya, ada yang masalahnya ringan. Dari hasil seleksi tim pengadaan kami, yang dua ini menurut mereka terbaik,” ungkapnya.
Dahnil juga menegaskan proses pemilihan dilakukan secara transparan dan tanpa intervensi dari pihak manapun.
“Dan ini dipastikan Pak Menteri, saya, siapa pun tidak ada yang intervensi dalam proses pengadaan,” pungkas Dahnil.
BERITA TERKAIT: