Namun demikian, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa masih punya pekerjaan rumah (PR) untuk melakukan terobosan lain agar pondasi ekonomi dalam negeri semakin kuat sebagaimana misi Presiden Prabowo Subianto.
"Menkeu juga perlu melakukan relokasi anggaran ratusan triliun Rupiah hasil efisiensi dari pusat dan daerah untuk membangun produksi nasional, tidak hanya menghabiskan dana untuk konsumsi," kata Pendiri Indonesia Policy Review (IPR), Aliza Gunado dalam keterangannya, Sabtu, 25 Oktober 2025.
Menurutnya, relokasi anggaran efisiensi mayoritas harus bisa memperbesar produksi UMKM dan menciptakan industri yang akan menjadi poros nasional. Gerakan produksi nasional perlu digalakkan pemerintah dari sektor industri kecil sampai industri besar.
Ia mencontohkan kebijakan relokasi dana mengendap Rp200 triliun ke bank Himbara. Dana ini harus dipastikan diperuntukkan membangun industri dari UMKM sampai industri besar.
"Jangan lagi dana tersebut dipakai untuk beli Dolar, surat berharga, atau habis untuk konsumsi," jelasnya.
Kemenkeu, kata dia, bisa menggandeng Kementerian Perindustrian untuk membuat
roadmap industri nasional yang akan dipakai di setiap daerah.
"BUMD harus dibersihkan dari korupsi dan menjadi tulang punggung pembangunan industri di daerah," tutupnya.
BERITA TERKAIT: