Lebih detail, Mensos menekankan soal sinkronisasi data antara daerah dan pusat. "Soal data ini paling krusial dan menentukan. Selama ini pemerintah belum memiliki data tunggal atau satu data Indonesia," kata Mensos.
Sosok yang akrab disapa Gus Ipul ini berujar, presiden telah menerbitkan Inpres 4/2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ini merupakan gabungan data terpadu dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dikelola Badan Pusat Statistik (BPS).
"Harapan dengan satu data Indonesia ini, data kita makin akurat. Semuanya berpedoman pada data yang sama. Selama ini kan datanya sendiri-sendiri sehingga terasa sekali ego sektoral," tambahnya.
Dengan dasar data yang sama, maka intervensi akan lebih optimal serta program-program baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bisa saling terintegrasi dan bersinergi.
"
Insyaallah kalau itu kita lakukan terus-menerus akan semakin bisa membawa program ini (kesejahteraan sosial) tepat sasaran dan berdampak. Kita harapkan dampaknya makin nyata terukur," kata Gus Ipul.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga mengapresiasi dukungan Pemprov DKI dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Saat ini, terdapat 3 titik Sekolah Rakyat Rintisan yang menggunakan gedung sementara milik Kemensos di wilayah Jakarta.
"Nanti kita harapkan Pak Gubernur memberikan dukungan lahan untuk sekolah permanen atau gedung permanen," jelasnya.
Arahan ini pun disambut positif oleh Gubernur Pramono. "Kami akan merapatkan, memutuskan, mengusulkan daerah-daerah yang memang akan bisa disiapkan oleh Pemprov Jakarta untuk lahannya," kata Pramono.
BERITA TERKAIT: