"Saya bersyukur hari ini tepat 10 tahun HSN kita laksanakan. Para santri hari ini tengah membuat sejarah, kita laksanakan upacara di titik nol Barus. Titik di mana Islam berkembang merata dari sini sampa ke seluruh negeri," katanya saat menjadi Inspektur upacara, Rabu, 22 Oktober 2025.
Menurut sosok yang akrab Cak Imin tersebut, santri hari ini harus tangguh dan berdaya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
"Kita bersyukur menjadi bangsa yang kuat, santri yang tangguh, dan umat yang berdaya," katanya.
Hari Santri Nasional ditetapkan mantan Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 sebagai penghormatan bagi para pejuang kemerdekaan, khususnya umat Islam dan kaum santri yang berjuang tanpa senjata, bermodal iman, takwa, dan keberanian.
"Mereka mempertaruhkan nyawa dan seluruh yang dimiliki demi kemerdekaan. Kini, tugas kita adalah menjaga, merawat, dan meneruskan warisan itu: NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia," ungkapnya.
Menurut Ketua Umum PKB yang juga dikenal dengan sebutan Panglima Nusantara itu, negara terus berupaya hadir bagi santri dan pesantren. Salah satu bentuknya adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang memastikan negara menjamin rasa aman dan kenyamanan santri dalam belajar dan mengajar di seluruh pesantren Indonesia.
"Namun, baru-baru ini kita dikejutkan oleh musibah robohnya sebuah pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur. Itu adalah peringatan bagi kita semua?"kelalaian bangsa, pemerintah, dan para pemangku kepentingan. Dari Barus ini, mari kita berkomitmen: peristiwa semacam itu tidak boleh terulang lagi," pesannya.
Peringatan HSN di Barus kali ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Sjamasurijal, Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Wakil Ketua Baleg Ahmad Iman Syukri, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto, Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, serta para kepala daerah dari Tapanuli, Mandailing Natal, dan Padang Sidempuan.
Suasana upacara berlangsung khidmat. Di bawah langit Barus yang biru dan tenang, gema shalawat bersahutan dengan kibaran bendera merah putih?"melambangkan semangat santri yang tak pernah padam dalam menjaga keutuhan bangsa.
BERITA TERKAIT: