Jaga Soliditas Partai

Bahlil Minta Kader Jangan Bikin Gerakan Tambahan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 21 Oktober 2025, 00:14 WIB
Bahlil Minta Kader Jangan Bikin Gerakan Tambahan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia pada acara Tasyakuran HUT Ke-61 di Kantor DPP Partai Golkar, Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat pada Senin malam, 20 Oktober 2025. (Foto: RMOL/Faisal Aristama)
rmol news logo Seluruh kader Partai Golkar diminta untuk terus meningkatkan soliditas dalam membesarkan partai hingga menghadapi Pemilu 2029.

Permintaan itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia dalam sambutannya pada acara Tasyakuran HUT Ke-61 di Kantor DPP Partai Golkar, Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat pada Senin malam, 20 Oktober 2025.

“Karena itu, saya mengajak kepada semua keluarga besar Partai Golkar, bantu pengurus ini untuk kita bangun konsolidasi yang solid,” kata Bahlil. 

Dalam rangka merajut soliditas itu, Bahlil meminta kader di semua tingkatan untuk terus melakukan konsolidasi secara total. 

Ia pun mengimbau pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Provinsi hingga Kabupaten/Kota melibatkan kader hingga level kecamatan dan desa. 

“Tahun 2025-2026 kami canangkan sebagai tahun konsolidasi total, baik konsolidasi struktural maupun konsolidasi fungsional,” tegas Menteri ESDM itu.

Menurut Bahlil, tidak ada partai hebat di mana pun yang bisa survive dan mampu mempertahankan posisioningnya tanpa memperkuat soliditasnya.

Lebih jauh, Bahlil mengatakan bahwa Partai Golkar yang memiliki doktrin karya-kekaryaan harus diimplementasikan dengan karya. 

“Berpolitik itu dalam 5 tahun sekali, selebihnya harus diisi dengan karya,” jelas Bahlil. 

Untuk konteks kekinian, di usianya yang ke-61 tahun, Bahlil bersyukur Partai Golkar terus berevolusi ke arah yang lebih baik. Meskipun, ia mengamini dinamika selalu ada dalam sebuah organisasi, termasuk Golkar. 

“Ciri-ciri partai yang berevolusi itu harus selalu ada dinamika. Tapi dinamika yang harus terkelola,” bebernya. 

“Kalau belum bisa memberikan yang solid, minimal jangan buat gerakan tambahan. Gerakan tambahan itu saya tahu, Om tahu, bukan Om tidak tahu, Om tahu itu,” pungkas Bahlil.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA