Ia mencontohkan perjalanan hidupnya sendiri yang pernah jatuh-bangun sebelum akhirnya terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Saya dengar ada kata-kata siap menghadapi kegagalan. Kalau mau belajar bagaimana menghadapi kegagalan. Saya kira perlu belajar dari Prabowo Subianto,” ujar Prabowo dalam pidatonya di acara wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), di Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Menurutnya, kegigihan adalah ciri sejati seorang pejuang. Ia mengungkit dirinya yang 4 kali mengalami kegagalan saat pilpres.
“Kalau mau belajar menghadapi kegagalan, belajarlah dari Pak Prabowo Subianto. Pak Prabowo Subianto itu berkali-kali gagal, berkali-kali jatuh, tapi Prabowo Subianto selalu berdiri kembali. Jatuh, bangkit, jatuh, berdiri lagi. Itu baru pejuang,” katanya. Pernyataan tersebut sontak mendapat tepukan tangan dari para hadirin.
Prabowo juga menyinggung perjalanan politik panjang yang telah ia lalui selama dua dekade terakhir.
“Saudara-saudara, ada yang bertanya ke Prabowo Subianto, kenapa saya sudah ikut pemilihan umum lima kali, empat kali kalah, dan yang terakhir baru diberi kemenangan oleh Yang Maha Kuasa,” tuturnya.
Ia memandang perjalanan itu sebagai proses pendewasaan dan penempaan diri untuk bisa memimpin Indonesia dengan lebih baik.
“Mungkin itulah kehendaknya. Dengan demikian, saya ditempa, saya dicoba, saya diberi kesabaran dan diberi pengetahuan, ilmu, pengalaman. Sehingga sekarang kalau menghadapi penipuan-penipuan, upaya-upaya untuk merongrong dan terus menghambat atau merusak bangsa Indonesia, saya cepat menangkap, saya cepat mencium, saya cepat bisa mengambil kesimpulan,” ujar Prabowo.
BERITA TERKAIT: