Kritik Kebijakan KCIC Era Jokowi

Purbaya Intelektual yang Bekerja Sesuai Fakta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Rabu, 15 Oktober 2025, 17:36 WIB
Purbaya Intelektual yang Bekerja Sesuai Fakta
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Tangkapan layar Kemenkeu)
rmol news logo Sikap Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak penggunaan dana APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dianggap sudah tepat. Purbaya disebut berani menunjukkan integritasnya dari sisi intelektual sesuai kondisi faktual.

Meski tidak berkecimpung di ranah akademik ekonomi, kata pengamat politik dari Motion Cipta (MC) Matrix, Wildan Hakim, Purbaya biasa bekerja berdasarkan data dan perhitungan yang matang dalam hal penggunaan uang negara untuk penyelesaian utang

"Saya menganggap Pak Menkeu ini intelektual di bidang keuangan," kata Wildan Hakim kepada RMOL, Rabu, 15 Oktober 2025.

Wildan mengatakan, selaku pengendali kebijakan di sektor keuangan, Purbaya memahami situasi faktual yang membelit proyek KCIC yang kini membebani PT KAI. Karenanya Purbaya mengambil sikap untuk tidak ikut campur dalam polemik utang PT KAI dalam proyek KCIC.

"Dia melihat project history dan decision making process dalam proyek KCIC. Kesepakatannya kan business to business yang difasilitasi negara. Namun tidak ada uang negara dalam project tersebut. Jadi itu murni joint investment antara perusahaan China dengan BUMN Indonesia," terang Wildan.

Dosen ilmu komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia ini melihat, sikap tegas Purbaya secara langsung hendak membongkar kesalahan kalkulasi bisnis dalam proyek KCIC yang kala itu didukung penuh Presiden Joko Widodo. Menteri Perhubungan (Menhub) Ignatius Jonan waktu itu sudah mengingatkan Jokowi perihal proyek KCIC yang tidak visible.

"Jonan dan Purbaya ini perspektifnya sama. Sama-sama berpikir faktual atau based on fact. Pak Jonan itu seorang akuntan ahli dan lama berkecimpung di industri finansial. Pak Purbaya juga sama, orang yang berpikir sangat kalkulatif dalam menyoroti keuangan," jelas Wildan.

Di satu sisi kata Wildan, Presiden Prabowo Subianto disebut beruntung punya sosok menkeu yang punya keberanian mengkritik kebijakan di era Jokowi. Artinya, rasa segan Prabowo kepada Jokowi cukup diwakilkan kepada Purbaya selaku menterinya.

"Selaku presiden, Prabowo tentu tahu polemik soal utang proyek KCIC ini. Sebagai pebisnis, Prabowo tahu ada kesalahan hitung," pungkas Wildan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA