"Dengan islah itu harusnya ada kemajuan bagi PPP untuk bisa melakukan kegiatan politik elektoralnya tapi memang tentu saja nggak gampang," kata Hensat kepada
RMOL di Jakarta, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Ia menilai tantangan justru terjadi usai islah apakah masing-masing kubu dapat berbesar hati dan mengesampingkan ego.
"Tentu saja islah yang terjadi kemarin bukan artinya top chair bisa langsung kerja ya, karena itu beda kubu tuh, harusnya ada kemajuan untuk PPP," ucap Founder KedaiKOPI ini.
Lanjut dia, butuh kedewasaan bagi pimpinan dan kader PPP jika ingin membenahi partai dan kembali ke Senayan pada pemilu 2029 nanti.
Pada Pemilu Legislatif 2024 lalu PPP memperoleh 3,87 persen suara total pemilih yang artinya hanya kurang 0,13 persen untuk dapat melewati ambang batas parlemen.
Kini publik menunggu gebrakan Mardiono selaku Ketua Umum bersama Agus Suparmanto selaku Wakil Ketua Umum dan Taj Yasin selaku Sekretaris Jenderal PPP untuk dapat kembali ke Senayan.
BERITA TERKAIT: