“Selama ini rekrutmen posisi strategis di koperasi sering dikuasai oleh ‘raja-raja kecil’ di desa, sehingga regenerasi dan pembaruan terhambat. Padahal, masa depan koperasi ada di tangan anak muda yang menguasai teknologi, digitalisasi, dan pasar modern,” tegas Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Imas Aan Ubudiyah kepada wartawan, Selasa 16 September 2025.
Legislator PKB ini menjelaskan sejak awal, koperasi didirikan sebagai rumah ekonomi rakyat sebagaimana diamanatkan Pasal 33 UUD 1945. Namun, selama ini, citra koperasi sering dianggap kaku, terbatas pada simpan pinjam, serta tertinggal dalam hal pengelolaan.
“Kita butuh keterlibatan generasi muda sebagai motor penggerak diyakini akan mengubah wajah koperasi menjadi lebih segar, modern, dan profesional. Sudah saatnya anak-anak muda berperan dalam mengembangkan koperasi khususnya Koperasi Merah Putih," ujarnya.
Imas menilai salah satu faktor yang membuat Koperasi terkesan kuno karena minimnya regenarasi pengelola. Di sinilah kaum milenial dan Gen Z bisa menjadi pembeda agar koperasi bisa lebih dipercaya semua kalangan termasuk dari kalangan muda.
"Milenial dan Gen Z mampu membawa koperasi masuk ke ekosistem digital, e-commerce, hingga pasar global. Anak muda terbiasa berjejaring dan berkolaborasi, membuka peluang koperasi masuk ke rantai pasok nasional maupun internasional," katanya.
Imas mengatakan, keterlibatan kaum milenial dan generasi muda, akan mengubah citra koperasi. Koperasi yang sebelumnya dipandang kuno, akan berubah menjadi lebih profesional dan inovatif.
Menurutnya, saat ini dunia memasuki masa perubahan yang harus diadaptasi dengan baik. Adaptasi harus segera dilakukan jika ingin lebih maju dan berkembang, termasuk dalam pengelolaan Koperasi Merah Putih.
“Sudah saatnya kita memberi kepercayaan penuh kepada anak muda untuk menjadi pengurus, manajer, bahkan pemimpin koperasi. Dengan begitu, Koperasi Merah Putih benar-benar akan menjadi pilar ekonomi rakyat yang modern, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: